Sidang Perintangan Penyidikan Kasus IUP Timah, 2 Saksi Fakta Beri Keterangan Berbeda Soal Dokumen

Muri Setiawan
Chorirul Anam dan Mursyidi, yang merupakan penyidik Kejagung RI memberikan kesaksian pada sidang lanjutan kasus dugaan korupsi IUP PT Timah perkara perintangan penyidikan dengan terdakwa Toni Tamsil. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Muri Setiawan.

Hakim sempat mempertanyakan perihal perintangan penyidikan yang dimaksudkan oleh para saksi.

"Subjektivitas ini merintangi penyidikan. Seandainya Toni pulang, mudah penyelidikan ini. Jika dilakukan kooperatif tidak ada perbintangan ini, bisa dijelaskan apa yang ada di situ, kita bisa meminta klarifikasi dan mempertanyakan apakah ada terkait dengan niaga timah." kata hakim.

"Dasar penggeledahan rumah Toni, informasinya data MCM ada yang hilang, tapi tidak tau alasan ke rumah Toni, feeling penyidik saja. Sama urgensi dengan membobol toko, kalau tidak salah ketika itu saya dapat informasi toko buka, pas ada kami tutup. Analisa kami di dalam ada orang, bisa juga ada jalan keluar atau tidak," kata saksi.

Atas pernyataan saksi ini, PH terdakwa mengatakan bahwa kliennya tidak pernah memerintahkan utuk merusak HP.

"Ini kan saksi penyidik, fakta persidangan tidak ada memerintahkan HP itu dirusak. Mereka bilang ada kemungkinan barang di toko, barang bukti di toko Akhi diindikasikan dibawa ke gerbang belakang. Padahal, gerbang belakang itu berhadapan dengan rumah Taskin yang lagi ada penggeledahan juga. Bagaimana logikanya?," kata Jhohan.

Toni Tamsil sendiri ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Prin-9/F.2/Fd.2/01/2024 tanggal 25 Januari 2024 Jo dan Surat Penetapan Tersangka (PIDSUS-18) Nomor: TAP-09/F.2/Fd.2/01/2024 tanggal 25 Januari 2024.

Toni Tamsil adalah satu-satunya terdakwa dengan perkara Perintangan Penyidikan kasus dugaan korupsi IUP PT Timah, Tbk tahun 2015-2022. 

Kasus korupsi ini sudah menjerat 22 orang tersangka termasuk diantaranya adalah Harvey Moeis suami artis Sandra Dewi, crazy rich Helena Lim, pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie, serta Mantan Dirut PT Timah Reza Pahlevi. 

Laporan Kejagung, kasus ini mengakibatkan kerugian negara dengan taksiran mencapai Rp300 triliun. 

Editor : Muri Setiawan

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network