SETIAP Muslim haruslah rajin membaca ayat-ayat suci Alquran. Tersimpan keutamaan besar di balik mengerjakan amal salih ini. Salah satunya menjadi penolong ketika hari akhir kelak. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Dikutip dari laman Rumaysho, Kamis (23/12/2021), Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal MSc menjelaskan manfaat membaca Alquran. Berdasarkan riwayat dari Abu Umamah Al Bahiliy. Beliau berkata mengatakan mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ
Artinya: "Bacalah Alquran karena Alquran akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi' (pemberi syafaat) bagi yang membacanya. Bacalah Az Zahrowain (dua surah cahaya) yaitu Surah Al Baqarah dan Ali Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya (bersambung satu dengan yang lainnya), keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca dua surat tersebut. Bacalah pula Surah Al Baqarah. Mengambil surah tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya." (HR Muslim Nomor 1910. Lihat penjelasan hadis ini secara lengkap di kitab At-Taisir bi Syarhi Al Jami’ Ash Shogir, Al Munawi, 1/388, Asy Syamilah)
Kemudian ketika membaca kitab suci Alquran, umat Islam hendaknya menjalakan adab-adab yang terbaik. Apa saja? Berikut ini delapan diantaranya.
1. Hendaklah yang membaca Alquran berniat ikhlas, mengharapkan ridha Allah Subhanahu wa ta'ala, bukan berniat ingin cari dunia atau cari pujian.
Editor : Muri Setiawan