Perintah untuk membaca ta’awudz di sini disebutkan dalam ayat:
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
"Apabila kamu membaca Alquran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk." (QS An-Nahl: 98)
7. Membaca “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal surat selain Surah Bara’ah (Surah At-Taubah). Memulai pertengahan surah cukup dengan ta’awudz tanpa bismillahir rahmanir rahim.
8. Hendaknya ketika membaca Alquran dalam keadaan khusyuk dan berusaha mentadabburi (merenungkan) setiap ayat yang dibaca. Perintah untuk mentadabburi Alquran disebutkan dalam ayat:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
"Maka apakah mereka tidak memerhatikan Alquran ataukah hati mereka terkunci?" (QS Muhammad: 24)
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memerhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS Shaad: 29)
Wallahu a'lam bishawab
Editor : Muri Setiawan