Tahun 2000, Howard menyerahkan jabatannya ke Execuutive Director CEO Starbucks, Orin C. Smith. Sementara dirinya fokus melakukan ekspansi usaha ke dunia internasional. Usaha Howard berhasil, dimana tahun 2005 Starbucks melakukan ekspansi hingga 10.000 cabang di seluruh dunia.
Sayang, tahun 2008 terjadi krisis ekonomi di usahanya ini, yang mengharuskan dia mengambil alih kepemimpinan sebelumnya. Dia juga terpaksa menutup sekitar 900 kedai kopi Starbucks di beberapa negara.
Meski demikian, saat ini Starbucks masih tetap eksis dan menjadi idaman para pecinta kopi di seluruh dunia. Citarasanya yang khas ditambah suasana yang nyaman, membuat siapa saja betah berada di dalam kedai kopi Starbucks.
Pada tahun 2012, Forbes menempatkan Howard sebagai orang terkaya ke-354 di Amerika Serikat dengan kekayaan bersih mencapai 1,5 miliar dolar.
Itulah tadi kisah pemilik Starbucks, yang ternyata adalah anak orang miskin, namun bisa mengubah hidupnya berkat kerja keras dan kedisiplinan. Semoga kisah ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua.
Editor : Muri Setiawan