Lantas, Howards Schultz membelinya dengan harga 4 juta dolar AS. Howard kemudian menjadi manajer di sini. Berkat tangan dingin Howard, dia berhasil merubah image Starbucks yang tadinya kedai kopi sederhana menjadi kedai kopi modern, diman salah satunya di menghadirkan Barista pada saat menyajikan kopi kepada pelanggan.
Tahun 1992 Starbucks membuka cabang di New England, Boston, Chicago sampai California. Dia mengadopsi sistem yang diterapkan oleh rumah makan siap saji McDonalds yakni sistem franchise atau waralaba.
Di tahun yang sama, Howard mendaftarkan Starbucks jadi perusahaan publik, dengan saham awal di bursa New York Stock Exchange kala itu adalah 14 dolar US per lembar. Harga ini kemudian naik menjadi 33 dolar AS.
Tahun 1996, Howard melakukan ekspansi ke luar Amerika Serikat, yakni Jepang. Singapura, Korea, Taiwan, Inggris, Belanda, Swedia dan Israel. Hingga tahun 2000, cabang Starbucks sudah mencapai 2.400 di AS dan 350 cabang do seluruh Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Kanada.
Bahkan di 2005, Starbucks sudah memiliki 10 ribu cabang di seluruh dunia. Di tahun itu juga, Starbucks tidak hanya menyajikan menu utama kopi, tetapi sudah mulai bermain dengan menu pelengkap seperti roti, snack, sandwich dan makanan lainnya.
Tahun 2008 Starbucks dilanda krisis ekonomi, sehingga 600 cabangnya terpaksa ditutup. Menyusul satu tahun kemudian 300 cabang ikut ditutup.
Editor : Muri Setiawan