Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إن الأعمال ترفع يوم الاثنين والخميس فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم
Artinya: "Sesungguhnya catatan amalan diangkat pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika catatan amalanku diangkat ketika aku sedang puasa." (HR Ibnu Wahb dalam Al-Jami’, dinilai sahih oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ Nomor 1583)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan:
إذا اتفق أن يكون صيام هذه الأيام الستة في يوم الاثنين أو الخميس فإنه يحصل على أجر الاثنين بنية أجر الأيام الستة، وبنية أجر يوم الاثنين أو الخميس
Artinya: "Jika puasa Syawal bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, maka ia mendapatkan pahala puasa Senin-Kamis dengan niat puasa Syawal atau dengan puasa Senin-Kamis." (Fatawa Al Islamiyah, 2/154).
Demikian pembahasan singkat mengenai fikih puasa Syawal dan puasa Senin Kamis. Semoga menjadi tambahan ilmu dan Allah Subhanahu wa ta'ala memudahkan setiap orang mengamalkannya. Amin Allahumma aamiin.
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Muri Setiawan