Gubernur Regional Irkutsk Igor Kobzev menegaskan pelaku penembakan ditahan dan benar-benar akan dihukum.
Sementara itu, di hari yang sama, media lokal melaporkan, seorang pria berusaha bakar diri di sebuah stasiun bus di Kota Ryazan, 80 km selatan Moskow. Dia berteriak tidak ingin berperang di Ukraina. Dia pun dibawa pergi dengan ambulans.
Sejumlah kantor wajib militer telah diserang sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial Rabu pekan lalu. Pengerahan pasukan cadangan itu untuk memperkuat pasukan Rusia di Ukraina.
Protes terhadap wajib militer berlangsung selama akhir pekan di wilayah Dagestan dan Yakutia. Kedua wilayah ini telah memasok tentara dalam jumlah yang tidak proporsional untuk perang.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman iNews.id dengan judul "Tolak Wajib Militer, Pria Rusia Tembaki Markas Tentara"
Editor : Muri Setiawan