Menjawab Tantangan Jurnalis di Era Disrupsi, IJTI Luncurkan Buku Jurnalisme Positif

Joko Setyawanto
Ketum IJTI Herik Kurniawan menyerahkan buku jurnalisme positif kepada Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu. Foto: Istimewa.

Jurnalisme positif mengoreksi kecenderungan itu. Bukan dengan mengarahkan lampu sorot hanya ke kejadian ceria penuh tawa dan tanpa masalah, tetapi dengan memandu “bagaimana” lampu sorot tersebut mesti diarahkan. Jurnalisme positif, tetap menyorot negativitas yang terjadi di masyarakat.

Namun, tidak berhenti di situ. Sorotan juga diarahkan ke hal-hal positif yang ada di dalam atau di sekitar negativitas sehingga membangun pengertian bahwa “masih ada cahaya di tengah kegelapan” atau “habis gelap terbitlah terang”.  

Jurnalisme positif tidak hanya mendorong jurnalis untuk menyajikan informasi secara komprehensif, menaati kaidah jurnalistik dan Kode Etik Jurnalistik.

"Buku ini memberikan gambaran utuh berdasarkan realitas di lapangan dimana  jurnalisme positif memandu jurnalis untuk menggali solusi atas masalah, alih-alih hanya membahas masalah; mendorong resolusi konflik, alih-alih hanya berkutat menyoroti penyebab dan drama-drama di tengah konflik; mengedepankan narasi perbaikan untuk masa depan ketimbang hanya mengorek nestapa dan penderitaan," katanya.

Jurnalisme Positif yang disusun para jurnalis senior ini diharapkan bisa memperkaya khasanah bagi para jurnalis di seluruh tanah air. Dimana karya karya jurnalistik yang berkualitas harus bertujuan untuk kebermanfaatan dan kebaikan bersama.

 

Editor : Muri Setiawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network