Dalam hal ini seharusnya pada momentum hari jadi yang ke-22 tahun ini, ghiroh atau semangat untuk mengembalikan narasi rakyat berdaulat, sesuai dengan cita-cita pada saat mendeklarasikan pemisahan Bangka Belitung harus segera diaktualisasikan. Baik sejahtera dari sektor ekonomi yang meminimalisir potensi yang akan dihadapi masyarakat Bangka Belitung yang rentan terjadi kemiskinan, sektor pemanfaatan lahan, dan juga Social Mapping yang mempertimbangkan seluruh askpek tanpa harus melakukan politik akomodatif yang menanamkan pemahaman kepada rakyat Babel, bahwa Babel tidak bisa terlepas dari sektor pertambangan, dan juga tidak ketinggalan yaitu kualitas SDM yang harus diprioritaskan guna rakyat Babel tidak semata-mata menjadi turis di negeri sendiri.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait