Inklusi Sosial dalam Kehidupan Beragama Masyarakat Bangka Belitung

Dalam konsep Inklusi sosial dan penerapannya, seluruhelemen masyarakat berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan berhak memperoleh kesempatan yang sama sebagai warga negara terlepas dari perbedaan apapun. Inklusi sosial adalah upaya untuk menempatkan martabat dan kemandirian individu sebagai modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang ideal.
Dengan penerapan Inklusi padasuatu masyarakat, akan membawa perubahan sederhana dan praktis dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat di Bangka Belitung sudah bisa dikatakan sebagai masyarakat inklusi, dimana masyarakat Bangka Belitung mampu untuk menerima, mengakui, serta mengikutsertakanberbagai bentuk perbedaan. Dalam keberagaman agama sudah terlihat dari penjelasan sebelumnya, toleransi yang tinggi menjadi kunci keharmonisan perbedaan yang ada di Bangka Belitung.
Dalam masyarakat inklusi, baik yang memiliki perubahan secara umum maupun khusus, tentu mempunyai tanggung jawab melalui perannya masing-masing agar setiap warga masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya, dan mendapatkan haknya terhadap segala bidang kehidupan bermasyarakat dan beragama. Setiap individu dalam masyarakat berhak memeluk agama apapun, dan berhak mendapatkan hak mereka sebagai warga negara tanpa harus dibeda-bedakan berdasar SARA.
Inklusi sosial mengeratkan berbagai bentuk perbedaan yang ada di Bangka Belitung. Penerapan Inklusif terhadap perbedaan memberikan ruang bagi individu untuk bisa menjalankan peran, hak, serta fungsi mereka. Konflik agama yang timbul bukan merupakan hasil dari kekejian ajaran suatu agama, karena tidak satupun agama yang mengajarkan penganutnya untuk berprilaku jahat.
Artikel ditulis oleh Wisnu widyadhana Jurusan Sosiologi FISIP UBB
Editor : Muri Setiawan