BANGKA, lintasbabel.id - Nilai Tukar Petani (NTP) Babel mencatatkan kenaikan tertinggi di Indonesia pada Maret 2021 sebesar 121,89 atau naik 3,93 persen. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ikut tumbuh.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus melakukan sejumlah terobosan di sektor pertanian.
Gubernur Erzaldi dalam kunjungannya bersama Kapolda Babel, Irjen. Pol. Anang Syarif Hidayat dan Danrem 045 Gaya, Brigjen TNI M. Jangkung ke Dusun Mengkubung, Desa Riding Panjang, Kabupaten Bangka, Rabu (16/6/2021), memotivasi para petani kopi agar hasil produksinya meningkat.
"Kami telah siapkan lahan sekitar 350 Hektar di kawasan HPL (Hak Pengelolaan) dan hutan yang bekerja sama dengan KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan), saya ajak petani kopi untuk bercocok tanam di lahan tersebut," ujar Gubernur.
Gubernur mengajak masyarakat untuk beralih mata pencaharian dari sektor pertambangan ke pertanian. Selain merusak lingkungan, saat ini sumbangan pendapatan daerah dari sektor pertanian sangat besar, selisihnya tak berbeda jauh dari sektor pertambangan. Sehingga di masa mendatang sektor pertanian menjadi andalan bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan Babel.
Di samping memotivasi para petani, gubernur dan Forum Masyarakat Petani Babel juga menyerahkan bantuan bibit dan pupuk kepada para petani kopi.
Gubernur menjelaskan tujuan itu semua agar kesejahteraan petani meningkat, dengan syarat jangan hanya menanam satu komoditi. Misalnya apabila lada sudah disandingkan dengan tanaman kopi, masih bisa disela juga dengan tanaman jahe merah, lengkuas, dan lain sebagainya.
"Kalau kita berharap dengan hanya satu komoditi, harganya fluktuatif, Nah dengan menanam lebih dari satu komoditi dapat mereduksi harga yang berimbas pada kenaikan nilai tukar petani kita," jelasnya.
Dirinya mengatakan sengaja mengajak Forkopimda Babel untuk melihat lebih dekat aktivitas petani kita agar, adanya pemikiran yang sama untuk bersama memajukan petani kita. Di samping tidak melupakan sektor perikanan yang sedang dikembangkan seperti rumput laut dan udang vaname, serta komoditi lain yang berpeluang baik di pasaran.
"Dengan begini kita dapat mengetahui keperluan para petani sehingga, kita dapat membimbingnya dari awal hingga akhir," ujarnya.
Ke depan, dalam pengelolaan 350 Hektar akan didampingi Penyuluh Pertanian Swadaya yang kompeten di bidangnya sehingga, hasil produksi yang dihasilkan baik bagi petani.
Gubernur juga melihat hasil panen kopi, serta mencicipi hidangan kopi Bangka hasil panen kopi petani Riding Panjang.
"Nanti, Disperindag Babel akan menghadirkan mesin produksi kopi untuk masyarakat Riding Panjang," ungkap Erzaldi.
Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Petani Dusun Mengkubung, Hanafi menjelaskan, perkebunan kopi di daerah setempat telah berjalan tiga tahun. Karena hasilnya belum begitu optimal, dirinya berharap Penyuluh Pertanian Swadaya agar memberikan sosialiasi teknik penanaman agar mendapatkan hasil yang lebih baik ke depannya.
Dirinya juga mewakili masyarakat Dusun Mengkubung mengucapkan terima kasih atas bantuan gubernur terkait bantuan bibit dan pupuknya, dan juga memohon dukungan agar sektor pertanian terus diutamakan.
"Petani sejahtera, Indonesia maju," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan