MOSKOW, lintasbabel.id - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan perang dan menginvasi Ukraina. Sejumlah rudal persenjataan Rusia bahkan telah dijatuhkan di sejumlah wilayan di Ukraina.
Dalam pidatonya, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (25/2/2022), Putin mengungkapan alasan Rusia menginvasi Ukraina, dipicu ekspansi (North Atlantic Treaty Organization) NATO ke arah timur yang berdekatan dengan perbatasan Rusia.
Hal ini dianggap sebagai ancaman besar bagi Rusia, karena rudal-rudal NATO bisa saja dengan mudah menembus Rusia, terutama jantung Ibu Kota Negara yakni Moskow.
“30 tahun kami sabar dan berusaha mencapai kesepakatan dengan negara-negara NATO, namun kami selalu menghadapi penipuan dan kebohongan. Mesin militernya terus bergerak dan mendekati perbatasan kita,” ungkap Putin.
Langkah NATO ini membuat Putin berang, apalagi Rusia pernah merasakan hancurnya Uni Soviet pada akhir 1980-an dalam perang dunia kedua. Uni Soviet resmi bubar pada 26 Desember 1991 dan terpecah menjadi 15 negara.
“Pengalaman ini harus menjadi pelajaran bagi kita, karena telah menunjukkan kepada kita bahwa kelumpuhan kekuatan dan kemauan adalah langkah pertama menuju degradasi dan pengacuhan total. Kami kehilangan kepercayaan diri tapi itu hanya sesaat dan itu cukup untuk menggangu keseimbangan kekuatan di dunia,” kata Putin.
Putin juga mengungkapkan tentang hukum internasional, tentang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyetujui kekuatan militer di Irak, Libya dan Suriah yang ujungnya menciptakan terorisme internasional dan mendorong negara-negara tersebut menuju bencana kemanusiaan dan perang saudara yang terus berlanjut bertahun-tahun.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait