Poinnya adalah bagaimana tiap WNI meningkatkan kualitas diri agar siap bersaing untuk peningkatan sosial yang berdampak pada kesejahteraan ekonominya. Terlebih dengan cakap digital yang diterapkan pada contoh-contoh seleksi yang diadakan pemerintah, ini membuka peluang masyarakat untuk saling mengawasi pelaksanaannya.
Maka tidak adalagi stigma seperti orang dari daerah lain tidak boleh berkarir di Babel, atau orang Babel tidak bisa berkarir di IKN, karena kesempatan kita sebagai WNI adalah sama.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait