Belum lagi Data terakhir telah disampaikan oleh ketua Bawaslu Babel yang menyebutkan dalam wawancaranya disalah satu media telah menemukan 39 dugaan pelanggaran pada masa kampanya dan telah dilakukan 82 kali pencegahan langsung pada pelaksanaan kampanya sebelumnya, serta penertiban-penertiban apk yang melanggar ketentuan, namun pada kenyataannya hal-hal bersifat normatif semata yang dilakukan dalam menindak beberapa pelanggaran yang pernah terjadi, sehingga sudah seharusnya pemilu yang telah dilangsungkan pada bulan lalu menjadi pembelajaran untuk memperbaiki kontestasi pemilihan lainnya, belum lagi bulan Oktober nanti kita semua terkhusus masyarakat Bangka Belitung akan dihadapkan dengan pemilihan kepala daerah yang kemudian hal tersebut dapat menjadi penentu keberlangsungan hidup masyarakat Bangka Belitung selama 5 tahun.
Maka dari itu keberlangsungan pillkada yang sudah di depan mata sangat penting untuk bisa memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi, dengan masifnya money politics yang terjadi sebelumnya bukan tidak mungkin membuka lebar keran untuk kos politik yang akan dikeluarkan oleh para kontestan semakin besar dan belum lagi hal tersebut akan selaras pula dengan support dari para mafia-mafia ekonomi untuk membiayai para kontestan dalam pelaksanaan pilkada nantinya sehingga hal yang lazim, nantinya ketika para kontestan akan tunduk dan patuh pada mafia-mafia bukan kepada rakyat yang memang sudah seharusnya menjadi tuan seutuhnya yang harus diperjuangkan.
Dalam hal ini penulis mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa peran partisipasi masyarakat dalam ikut serta menjadi pengawas amatlah sangat dibutuhkan karena semakin banyak terjadinya proses money politik maka bukan tidak mungkin dampak yang akan dihasilkan semakin menggilannya mafia-mafia disektor ekonomi merampok harta dan kekayaan yang ada di Bangka Belitung. **)
Artikel ini ditulis oleh Okta Renaldi, Kabid PTKP HMI Cabang Bangka Belitung Raya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait