Malapetaka Laut Beriga: Badan Usaha Plat Merah Kini Mulai Serakah

Jurnalis Warga/ Okta Renaldi
Okta Renaldi, Ketua Bidang PTKP HMI Cab. Bangka Belitung Raya. Foto: Dokumen Pribadi.

SUMBER daya alam hayati dan nonhayati adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini Menjadi kewajiban dan keharusan bagi kita semua untuk menjaga dan mengelola Sumber daya alam dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat. 

Laut telah dijadikan rumah ke dua bagi masyarakat pesisir, yang secara turun temurun masyarakat telah menggantungkan mata pencahariannya di laut sebagai nelayan tradisional. Kelestarian dan keseimbangan ekosistem laut menjadi faktor utama yang dapat mempengaruhi hasil dari tangkapan para nelayan. Dengan demikian penting bagi kita semua untuk memastikan laut agar tetap terjaga dan terhindar dari seluruh aktivitas yang dapat merusak dan mengancam kelestarian SDA yang melimpah terkhusus diperairan Beriga. 

Penolakan terhadap pertambang di wilayah Laut Beriga terus digalakkan masyarakat, baik berupa gerakan secara langsung melalui aksi demonstrasi maupun jalur diplomatis yang dilangsungkan bersurat ke DPRD sebagai bukti dari keseriusan dan kekompakan warga dalam melakukan penolakan aktivitas tambang dilaut mereka. 

Dilansir dari berita yang sedang beredar sebagai wujud dari strategi guna meraih laba/keuntungan pada tahun 2024 Direktur Operasi dan produksi PT. Timah menyampaikan akan melakukan penambahan lokasi tambang, optimalisasi peralatan penambangan laut, dan melakukan peningkatan kapasitas tambang primer diwilayah bangka tengah, paku, pemali dan batu besi. 

Editor : Muri Setiawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network