3. Teori Asam Basa Lewis
Teori asam basa Lewis ini dicetuskan oleh ahli kimia dari UC Berkeley, Gilbert Newton Lewis, pada tahun 1923. Lewis menawarkan adanya teori alternatif yang lebih mudah untuk menjelaskan asam dan basa.
Alhasil, Lewis memberikan penjelasan yang lebih luas lagi terkait dengan asam basa.Lewis memiliki opini bahwa asam dan basa adalah suatu senyawa yang mempunyai senyawa dan juga ikatan.
Lebih lanjut, Lewis mengatakan bahwa asam merupakan suatu akseptor pasangan dari elektron. Contoh dari asam menurut Lewis adalah BF3, AlF3, serta SO3. Sedangkan basa menurut Lewis adalah molekul yang mampu memberikan pasangan elektron bebas, seperti Cl- dan ROH.
Teori dari Lewis ini diklaim menjadi teori yang memiliki kelebihan untuk mencari tahu reaksi dari asam-basa yang ada di dalam benda padat, gas, serta medium pelarut lainnya. Teori dari Lewis ini berbeda dari argumen Bronsted-Lowry karena menurut teorinya tidak melibatkan pengiriman dan penerimaan proton.
Selain itu, keunggulan dari teori Lewis adalah bisa menjelaskan sifat asam basa dalam molekul atau ion yang menerima pasangan elektron atau memiliki elektron bebas. Teori asam basa juga mampu menjelaskan sifat basa dari zat organik yang memiliki pasangan elektron bebas dan mengandung atom nitrogen.
Menurut Gilbert Newton Lewis asam adalah suatu molekul yang bisa menerima pasangan elektronnya. Sedangkan basa adalah molekul yang memberikan pasangan elektronnya.
Dibandingkan dengan teori asam basa lainnya, teori menurut Lewis ini memiliki keunggulan yang lebih banyak, seperti mampu menjelaskan sifat asam dan basa di dalam pelarut air, selain air, dan bahkan tanpa pelarut apapun.
Demikianlah uraian mengenai teori asam basa menurut ahli, semoga bermanfaat!
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait