BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Pimpinan salah satu MTS atau sekolah berasrama di Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Ustad Efri mengaku kaget ada dua tenaga pengajarnya diamankan Densus 88 Mabes Polri, karena dugaan terlibat dalam aksi terorisme pada Jumat (17/12/2021) pekan kemarin. Kedua tenaga pengajar tersebut berinisial FA dan JK.
Ustad Efri menilai kedua guru tersebut dikenal pribadi yang baik, bahkan bukan hanya dilingkungan pesantren namun juga dilingkungan masyarakat.
"Mendengar informasi ini kami yang disini kaget juga. Saya mengenal dua orang guru ini orang baik, bahkan bisa dikatakan keduanya orang yang saleh InsyaAllah, dan kami tidak mendapatkan gerak-gerik mencurigakan dan selama mengajar juga mereka sesuai dengan syariat agama Islam dan ajaran yang ada," kata ustaz Efri, Senin (20/12/2021).
Dikatakan Efri, secara umum dirinya tidak mengetahui terkait kasus yang dialami keduanya. Bahkan pihaknya juga tidak mengetahui kapan dan dimana lokasi penangkapan ini dilakukan.
"Secara yayasansan dan pribadi memang kami memiliki hubungan dengan keduanya, tetapi diluar itu secara kasus kami sama sekali tidak ada keterikatan. Dan kami pun tidak tahu di mana lokasi penangapan itu. Kami baru tahu infonya setelah ada pihak kepolisian yang memberikan surat ke kami dua hari setelah kejadian penangkapan," ujarnya.
Diakuinya, kekhawatiran atas kejadian ini tentu dirasakan oleh pihaknya, bahkan juga para orangtua santri santriwati. Namun hingga saat ini pihaknya masih mengelar kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
"Alhamdulillah untuk kegiatan belajar mengajar kita sampai saat ini masih berjalan seperti biasanya dan tidak terganggu. Namun memang tentu kekhawatiran pasti ada, bukan hanya kami tapi juga orangtua. Tetapi Wali murid mendukung dengan adanya penjelasan dari masyarakat juga, akan tetapi tetap kehawatiran kami juga takutnya pesantren ini ditutup," tuturnya.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait