BELITUNG TIMUR, Lintasbabel.iNews.id - Sembilan Duta Besar dan Diplomat perwakilan negara sahabat mengunjungi Belitung Timur. Kunjungan tersebut, dalam rangka Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) in American and European Markets.
Bupati Belitung Timur, Burhanudin, secara langsung menghadiri kegiatan kunjungan negara sahabat di Kecamatan Dendang, Belitung Timur, Kamis (24/11/2022).
Dalam sambutannya, Burhanudin mengungkapkan dukungan pelaksanaan kunjungan lapangan dari negara-negara sahabat ini.
Dirinya mengatakan kunjungan ini merupakan kesempatan yang tepat dan sangat berharga bagi Kabupaten Belitung Timur, dalam mendukung keberlanjutan komoditas sawit di Indonesia.
“Kami menyambut baik dan mendukung penuh pelaksanaan kunjungan lapangan ke Kabupaten Belitung Timur. Momentum ini merupakan salah satu upaya diplomasi ekonomi pemerintah Indonesia dalam upaya memperluas pasar komoditas sawit secara berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.
Burhanudin berharap agar kunjungan ini dijadikan pemicu oleh para pelaku industri sawit Indonesia, khususnya Belitung Timur dalam peningkatan kualitas produksi guna memperluas serta memperkuat pasar komoditas sawit.
“Melalui kegiatan ini, saya harap dapat menjadi pemantik bagi para pelaku industri sawit Indonesia serta masyarakat petani sawit Belitung Timur khususnya, dalam bersinergi dan berkolaborasi untuk mengambil bagian guna mendorong, mewujudkan dan memperluas pasar komoditas sawit yang berkelanjutan di Indonesia, khususnya Belitung Timur,” katanya.
Perwakilan negara sahabat yang melakukan kunjungan ini, antara lain Ambassador of Belgium, Ambassador of Norway, Ambassador of Chile, Charge d'Affaires of Switzerland, Head of Economic and Trade Affairs Dept (Sek I) of Czechia, Head of Economic Affairs of Mexico, Agriculture Dept of United Kingdom, DMC of Peru and Staff of Economic Affairs of Colombia.
Ditemui setelah kegiatan, Yudi Triantoro perwakilan Kementrian Luar Negeri mengemukakan tujuan Kementerian Luar Negeri mengajak para duta besar Negara sahabat mengunjungi industri sawit di Belitung Timur.
“Kita membawa beberapa duta besar negara sahabat yang menjadi tujuan Indonesia dalam mengekspor kelapa sawit. Tujuannya untuk menunjukan kepada mereka terkait pengelolaan sawit berkelanjutan. Maksudnya, industri sawit yang berkontribusi dalam perbaikan lingkungan, perekonomian serta sosial,” tuturnya.
Dia berharapkan nantinya dengan kunjungan secara langsung, para dubes (duta besar) ini melaporkan kepada negara masing-masing, mengenai pengelolaan sawit di Indonesia khususnya Belitung Timur yang sudah mematuhi kaidah-kaidah keberlanjutan.
Dijelaskan olehnya bahwa untuk memasuki pasar Amerika dan Eropa, dibutuhkan pengelolaan sawit yang telah sesuai dengan kaidah keberlanjutan.
“Saat ini, kondisi pasar dunia kekurangan komoditas minyak nabati. Ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk masuk di pasar global. Syarat untuk masuk ke pasar Eropa harus sawit yang berkelanjutan. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi kita dalam mengelola sawit harus menerapkan keberlanjutan agar dapat diterima oleh mereka,” ujar Yudi.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait