Kala awal kemunculannya, Xiaomi dikenal debagai pencetak smartphone "kelas bawah" namun memiliki kualitas mumpuni atau setara dengan brand smartphone serupa. Kontroversi Xiaomi sebagai perusak pasar smartphone dunia mulai bermunculan.
Meski demikian, Lei tak perduli. Dia tetap total dan fokus menjalankan perusahaan tersebut. Alhasil kini tak hanya smartphone berkualitas namun dengan harga murah yang diproduksi, tapi sudah merambah ke beberapa produk elektronik lainnya seperti laptop, rice cooker, gelang, hingga vacuum cleaner.
Tahun 2014, Xiaomi tercatat sebagai produsen smartphone terbesar ketiga di dunia setelah Samsung dan Apple. Xiaomi sudah melantai di pasar modal Hong Kong pada 9 Juli 2018 dan berhasil mendapatkan 'cuan' sekitar USD3 miliar atau sekitar Rp43,7 triliun.
Untuk diketahui, selain Xiaomi, Lei Jun juga memiliki beberapa usaha lainnya, seperti Joyo.com, sebuah toko ritel online. Joyo.com kemudian dijual ke Amazon senilai USD75 juta atau sekitar Rp1,09 triliun di tahun 2014.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait