Gubernur Erzaldi Rosman, dengan cermat mendengarkan seluruh jeritan hati para nelayan di wilayah Teluk Kelabat Dalam. Dirinya mengaku terkejut atas pengakuan para nelayan yang menyebutkan tidak dilibatkan dalam sosialisasi pertambangan. Padahal, menurut Gubernur Erzaldi, dalam beberapa kesempatan PT Timah Tbk mengatakan telah melakukan kewajiban tersebut.
Begitu pula banyaknya jumlah desa yang terdampak. Untuk itu, dalam audiensi yang juga sengaja melibatkan para mahasiswa, Gubernur Erzaldi akan mengambil langkah-langkah sebagai upaya memperjuangkan suara para nelayan.
Gubernur akan berkoordinasi bersama Forkopimda Babel atas pengakuan para nelayan yang tidak dilibatkan dalam sosialisasi. Selain itu, ia akan meminta PT Timah Tbk untuk menahan diri dalam aktivitas pertambangan.
"Ada beberapa langkah yang akan saya lakukan. Pertama, malam ini (kemarin) saya akan koordinasi ke Forkopimda. Kami akan pertanyakan hal ini ke PT Timah Tbk kenapa bisa berbeda informasi ini. Kemudian, saya akan meminta PT Timah Tbk jangan masuk dulu kalau belum disosialisasikan, terutama kepada nelayan yang terdampak. Dan harus dipastikan sudah ada kesepakatan terkait kompensasi," ungkapnya.
Gubernur Erzaldi mengajak agar permasalahan yang dihadapi para nelayan ini dapat diatasi secara bersama-sama. Sinergi antara pemerintah daerah, para nelayan, dan juga para akademisi diperlukan untuk mengupayakan penghentian operasional sebagaimana tuntutan yang dilayangkan oleh nelayan.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait