Terdampak Inflasi Tinggi, Malaysia Gelontorkan Rp264 Triliun untuk Belanja Subsidi dan Bantuan Tunai
Per Juni 2022 Malaysia mengucurkan anggaran hingga USD400 juta dalam membantu penduduk rumah tangga di Malaysia mengatasi harga-harga kenaikan makanan dan biaya hidup lainnya.
Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Malaysia naik 2,8 persen dibanding tahun lalu pada periode Mei 2022. Melonjaknya IHK di Malaysia, jaud di atas perkiraan para ekonom, berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Reuters.
Kepala statistik Mohd Uzir Mahidin mengatakan inflasi makanan terus meningkat, mencapai 5,2 persen atau tertinggi sejak November 2011.
Penyumbang inflasi berasal dari sektor transportasi (3,9 persen), restoran dan hotel (3,7 persen), perabot, peralatan rumah tangga dan pemeliharaan rutin rumah tangga (2,9 persen), aneka barang dan jasa (1,9 persen), serta jasa rekreasi dan budaya (1,8 persen).
Kemudian sektor perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya mencatat kenaikan sebesar 1,2 persen, sedangkan pendidikan naik tipis 1 persen.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait