PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Anjloknya daya beli masyarakat disinyalir menjadi salah satu faktor pendorong relatif terkendalinya inflasi di Babel sejak awal tahun ini. Padahal umumnya lonjakan harga terjadi disaat menghadapi moment besar seperti Imlek, Ramadhan, Idul Fitri, dan Paskah yang hampir berbarengan kali ini.
Jeritan masyarakat Babel yang biasanya sangat jarang terdengar, sempat disuarakan ratusan warga Belinyu kabupaten Bangka pada Kamis, 8 Februari 2024. Warga yang mengaku mengalami kesulitan ekonomi sejak beberapa bulan terakhir nekat menggelar aksi di halaman Rumah Dinas Camat Belinyu.
"Poin-poin yang kita sampaikan, kita hanya minta kepada pemerintah agar supaya proses untuk mereka bisa bekerja, bisa menambang kembali, bisa menjual hasil penambangan mereka supaya ekonomi ini kembali berjalan. Yang dirasakan masyarakat Belinyu dalam dua bulan ini ekonomi kita merosot jauh, drastis. Makanya kita terpanggil, kita didatangi mereka untuk mengadakan aksi ini. Aksi ini sebetulnya hanya hasil diskusi kita dengan masyarakat. Cuma masyarakat kurang puas kalau tidak ada seperti ini (menggelar aksi)," kata Koordinator Aksi, Sachiespasilo.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait