get app
inews
Aa Text
Read Next : PWNU dan PCNU Babel Resmi Dilantik, NU Diapresiasi Atas Kontribusinya Menjaga Pancasila 

Mustasyar PBNU, KH Dimyati Rois Meninggal Dunia, Ini Profil Lengkapnya

Jum'at, 10 Juni 2022 | 14:43 WIB
header img
Tampilan layar laman Instragram PWNU Jawa Tengah tentang berita meninggalnya K.H.Dimyati Rois (ANTARA/ I.C.Senjaya)

JAKARTA, lintasbabel.id - Keluarga besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah berduka. Mustasyar PBNU, KH Dimyati Rois meninggal dunia di usia 77 tahun, pada Jumat (10/6/2022) dini hari.

Informasi tersebut disampaikan melalui situs nu.or.id mengutip laman media sosial Pondok Pesantren Salaf APIK Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.

"Keluarga besar Pondok Pesantren Salaf APIK Kauman Kaliwungu, Kendal turut berduka cita atas wafatnya KH Dimyati Rois, Jumat 10 Dzulqo'dah 1443 H/10 Juni 2022 M pukul 01.13 WIB," tulis akun Instagram @ponpesapikkaliwungu, Jumat (10/6/2022).

KH Dimyati Rois diketahui merupakan pengasuh pondok pesantren tersebut.

Pada Muktamar ke-34 NU di Lampung tahun 2021, KH Dimyati Rois terpilih sebagai salah satu dari sembilan anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). Dia mendapatkan suara terbanyak pada saat itu, yakni 503 suara. Bersama delapan kiai lainnya, dia menentukan Rais Aam Syuriyah PBNU.

 

Profil KH Dimyati Rois

KH Dimyati Rois lahir di Tegal Glagah Bulukamba, Brebes pada 5 Juni 1945. KH Dimyati Rois adalah putra kelima dari sepuluh bersaudara dari pasangan KH Rois dan Nyai Djusminah.

Dari sepuluh saudara KH Dimyati Rois ini diantaranya yaitu Nyai Khanifah, KH.Tohari Rois, KH. Masduki Rois, H. Murai Rois, KH. Saidi Rois, Nyai Khotijah, KH. Syatori Rois, Nyai Mukoyah, Nyai Daroroh dan KH. Dimyati Rois sendiri.

KH Dimyati Rois melepas masa lajangnya dengan mempersunting Hj To'ah putri dari H Ibadullah dan Hj. Fatimah pada 1 Januari 1978, 44 tahun lalu. Beliau dikaruniai sepuluh putra dan putri, yaitu, Gus Fadlullah, Gus Alamudin, Ning Lailatul Arofah, Gus Qomaruzzaman, Ning Lama’atus Sobah, Gus Hilmi, Gus Thoha Mubarok, Gus Husni Mubarok, Gus M. Iqbal dan terakhir Gus Abu Khafsin Almuktafa.

KH Dimyati Rois mengenyam pendidikan SR (Sekolah Rakyat) hingga tamat dan mendapatkan sertifikat tanda kelulusan. Tamat dari SR, beliau melanjutkan pendidikan di beberapa pesantren besar seperti Pondok Pesantren APIK Kauman Kaliwungu Kendal yang saat itu diasuh KH Ahmad Ru'yat selama 14 tahun.

Selesai mondok di Kaliwungu, KH Dimyati Rois juga melanjutkan pendidikan pesantrennya di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

Berguru kepada KH Mahrus Aly langsung. Di Lirboyo ini hanya sebentar, dan langsung menuju Pondok Pesantren Sarang Rembang kepada Mbah Imam. Mondok di Sarang ini berlangsung selama kurang lebih 5 tahun.

Selesai belajar dan mondok di berbagai pesantren, KH Dimyati akhirnya pulang ke Pesantren Kaliwungu Kendal.

Di sana kemudian beliau didapuk menjadi Lurah Pondok oleh pengasuh Pondok Pesantren APIK, KH Humaidullah Irfan (kakak KH Ibadullah Irfan).

KH Dimyati Rois merupakan sosok yang memiliki keilmuan begitu luas. Ilmu-ilmu yang dipelajarinya dari berbagai guru dan pesantren membuat beliau dikenal sebagai sosok kiai desa berwawasan global. Selama mondok itu KH Dimyati menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Tidak ada waktu terbuang sia-sia melainkan untuk belajar dan menggali sumber-sumber ilmu.

Selain berkiprah di masyarakat, kiprah KH Dimyati di NU sudah tidak diragukan lagi. Mulai dari kepengurusan tingkat PCNU hingga saat ini masuk dalam kepengurusan PBNU (mustasyar).

Bahkan beliau merupakan salah satu dari anggota AHWA (Ahlul Halli Wal Aq di) yang merupakan dewan Kiai Khos (istimewa) untuk memutuskan dan memilih para pimpinan di PBNU.

Beliau dipilih menjadi anggota AHWA pada Muktamar ke- 34 di Lampung 23 Desember 2021 dan Muktamar NU di Jombang yang ke- 33 tahun 2015 lalu.

Meski berasal dari orang tua seorang petani, KH Dimyati Rois semenjak kecil sudah menunjukkan kecerdasannya. Meskipun pendiam, beliau ternyata memiliki kedisiplinan luar biasa.

Selain itu juga beliau dikenal sebagai pribadi yang ulet dan rajin. Di kalangan masyarakat dan santri, KH Dimyati Rois merupakan kiai sederhana. Dilihat dari pakaian yang dikenakannya, bahwa KH Dimyati Rois tak begitu sering menggunakan pakaian mewah. 

Beliau juga dikenal suka bergaul dengan semua kalangan masyarakat. Tidak membeda-bedakan antara yang memiliki jabatan ataupun orang biasa. Baik orang kaya, miskin, berpangkat, ataupun buruh. Dia dikenal sebagai pribadi yang ramah, sabar dan pemurah. Beliau tidak pernah memberikan perintah kepada santri melainkan beliah sudah pernah mengerjakannya.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut