get app
inews
Aa Read Next : Stok Minyak Goreng di Bangka Barat Menipis, DKUP Siapkan Sejumlah Langkah

Mengulik Polemik Panjang Minyak Goreng hingga Jokowi Turun Tangan

Sabtu, 23 April 2022 | 22:39 WIB
header img
Aksi mahasiswa di Alun-alun Taman Merdeka Kota Pangkalpinang, Kamis (21/4/2022). (Foto: lintasbabel.id/ Muri Setiawan)

JAKARTA, lintasbabel.id - Beberapa bulan terakhir marak aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa, menyikapi beberapa peristiwa yang terjadi di Indonesia. Isu minyak goreng masih terus jadi bahan perdebatan. Pasalnya, komoditas satu ini punya peran penting dalam hajat hidup orang banyak. Adapun pemasalahannya mulai dari harga yang tak wajar sampai kelangkaan di sejumlah wilayah. 

Berbagai kebijakan telah di tempuh Kementerian Perdagangan serta upaya-upaya dari pihak-pihak terkait juga telah dilakukan. Namun, gejolak ini belum juga usai. Hingga akhirnya, orang nomor satu di Indonesia yakni Presiden Joko Widodo turun tangan menangani hal ini. 

Pada Agustus 2021, harga minyak goreng di pasaran masih dibanderol dikisaran Rp 14.000-15.000 per liter. Namun, seiring waktu berjalan, harganya merangkak naik pelan-pelan hingga tembus Rp 20.000 per liter. Di harga ini, ibu rumah tangga mulai menjerit. 

Kemudian, pada November 2021, Kementerian Perdagangan buka suara soal penyebab tingginya harga minyak goreng, yakni karena adanya gangguan pasokan di dunia untuk bahan baku minyak nabati lain, sehingga permintaan CPO meningkat dan harganya naik. Di tambah lagi adanya invasi Rusia-Ukraina yang memicu pergerakan harga minyak sawit dunia sehingga berdampak pada harga minyak sawit di dalam negeri. 

Kementerian Perdagangan pun memproyeksikan harga minyak sawit dunia akan turun sebelum tahun baru, namun ternyata hasilnya nihil. Sampai akhirnya tepat tanggal 18 Januari 2022, Kementerian Perdagangan mengeluarkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp 14.000 per liter yang dimulai di ritel modern. Kebijakan ini mulai berlaku pada 19 Januari 2022. 

Di momen ini masyarakat sangat antusias membeli minyak goreng. Bagaimana tidak, harga yang ditawarkan murah di kantong ibu rumah tangga. Pemandangan masyarakat keluar ritel membawa minyak goreng terus menjadi pemandangan yang tak terlewatkan selama tiga hari berlangsung. Karena, setelah tiga hari itu, minyak goreng di ritel-ritel kosong stok akibat panic buying masyarakat. 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut