PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Anak-anak mempunyai reaksi yang berbeda-beda terhadap kejadian buruk di lingkungannya. Budaya memengaruhi cara kita mengekspresikan emosi. Di beberapa budaya, misalnya, tidak pantas untuk menunjukkan emosi yang kuat seperti menangis dengan keras, sementara di budaya lain hal ini diterima secara luas.
Beberapa tanda stres atau depresi mungkin tidak begitu jelas diperlihatkan anak bahkan remaja atau orang dewasa, sehingga mengesampingkan rasa stres dan depresi anak busa jadi akan berbuah penyesalan yang tidak dapat diperbaiki.
"Tahukah kamu? Selama masa stres dan krisis, anak-anak akan mengamati dan meniru perilaku dan emosi orang dewasa sebagai petunjuk bagaimana mengelola diri mereka sendiri"
Reaksi umum terhadap stres pada anak-anak sebagian besar hanya berlangsung dalam waktu singkat, dan merupakan reaksi normal terhadap peristiwa stres. Jika reaksi ini berlangsung dalam jangka waktu lama, anak mungkin memerlukan dukungan spesialis.
Editor : Muri Setiawan