get app
inews
Aa Read Next : Aleix Espargaro Juara MotoGP Catalunya, Pecco Dibawa Ambulans usai Kakinya Terlindas

Didera Cidera Berkepanjangan, Marc Marquez di Ambang Pensiun dari MotoGP

Senin, 06 Desember 2021 | 19:29 WIB
header img
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (Foto: MotoGP)

MANAJER Tim Red Bull KTM, Francesco Guidotti, menilai pensiunnya Marc Marquez (Repsol Honda) bakal merugikan MotoGP secara keseluruhan. MotoGP bakal kehilangan salah satu legenda, yang telah memenangkan enam gelar juara di kelas premier.

“Seorang pembalap yang telah memenangkan enam gelar juara MotoGP dalam delapan terakhir, masih menjadi patokan. Kehilangan ia akan menjadi kerugian besar bagi MotoGP,” kata Guidotti yang pernah menjadi tim teknis Marc Marquez di kelas 125 cc dan Moto2, mengutip dari Motosan, Senin (6/12/2021).

Marc Marquez sendiri, sampai saat ini diketahui masih menjalani perawatan dari masalah gegar otak yang dialaminya, akibat terjatuh saat berlatih motocross akhir Oktober 2021. Setelah diperiksa tim dokter, Marc Marquez kembali mengidap masalah penglihatan yang dialami sejak 2011.

"Kelumpuhan saraf kanan keempat dengan keterlibatan otot oblik superior kanan. Saraf kanan keempat ini adalah salah satu yang sudah terluka pada tahun 2011,” kata Dokter Sanchez Dalmau yang menangani Marc Marquez.

Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, sudah mengisyaratkan Repsol Honda tanpa Marc Marquez di awal-awal MotoGP 2022. Karena itu, ia memberikan kepercayaan kepada Pol Espargaro serta dua pembalap LCR Honda, Taakaki Nakagami dan Alex Marquez untuk mengembangkan RC213V.

“Sekarang kami harus memiliki tahun kedua pengembangan tanpa pembalap yang telah memenangkan banyak balapan. Ini bukan skenario terbaik, tapi balapan tidak selalu seperti yang Anda inginkan,” kata Puig mengutip dari Crash medio pekan lalu.

"Tidak ada yang istimewa yang akan kita lakukan selain menunggu sampai Marc kembali dan fit,” kata Puig.

Jika pun kembali membalap, tak ada jaminan Marc Marquez langsung tampil kompetitif.

Terlebih medio Maret 2021, Marc Marquez sempat berkata bakal pensiun dari MotoGP jika tak lagi tampil kompetitif. Dalam pandangannya, ia membalap untuk bersaing meraih kemenangan, bukan menjadi penghibur.

“Ketika saya tidak merasa lagi mampu memenangkan balapan, bagi saya lebih baik di rumah saja. Karena saya di sini bertarung untuk mereka semua,” kata Marc Marquez, mengutip dari The Race medio Maret 2021.


Respon Rossi

Tahu mantan rivalnya dalam kondisi yang kurang sehat, Valentino Rossi memberi nasihat. The Doctor menyebut, ada baiknya Marc Marquez maupun pembalap lain untuk memiliki rasa takut ketika melakukan balapan.

Sebab, jika tidak, nasib buruk bukan tak mungkin akan mereka alami. Valentino Rossi tak asal sembarangan bicara.

Mentas di ajang grand prix selama 25 tahun (1996-2021), Valentino Rossi mempertaruhkan nyawa ketika mengaspal. Tak jarang patah kaki dialami Valentino Rossi, tepatnya saat mentas di latihan bebas dua MotoGP Italia 2010.

Akibatnya, Valentino Rossi melewati empat balapan akibat cedera patah kaki tersebut. Sebut saja MotoGP Italia, Inggris, Belanda dan Catalunya.

Di sisi lain, Marc Marquez dikenal sebagai pembalap yang superberani. Sejumlah manuver ekstrem dilakukan Marc Marquez demi memenangkan balapan.

Salah satu aksi berani Marc Marquez tentunya setelah mengalami patah lengan kanan di seri pembuka MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez. Ia ngotot ingin tampil di seri selanjutnya yang digelar di sirkuit yang sama sepekaan berselang.

Karena terlalu ngotot dan berani, Marc Marquez mengalami cedera parah. Cedera itu membuatnya absen di sepanjang gelaran MotoGP 2020.

“Kami melakoni olahraga (balapan) yang berbahaya. Bagi kami, rasa takut sangat penting. Sangat penting untuk memahami batasnya. Yang terbaik adalah mereka yang berhasil menembus batas tanpa pernah melebihinya,” kata Valentino Rosssi mengutip dari Tuttomotoriweb, Senin (6/12/2021).

“Membalap tanpa rasa takut itu tidak baik. Ketika Anda terlalu bersemangat (tampil tanpa takut), cepat atau lambat sesuatu yang tidak benar akan menimpa Anda,” lanjut Valentino Rossi.

“Saya berbicara berdasarkan pengalaman saya. Saya mempelajarinya secara langsung,” tutup Valentino Rossi yang memegang Sembilan gelar juara dunia di semua kelas.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut