Tak selalu berjalan mulus, William kembali melewati masa sulit saat harus menjual seluruh sahamnya guna memenuhi kewajiban pembayaran ke Bank Summa. Di bank ini William mengantongi 60 persen saham yang dibagi rata dengan Edward, anaknya.
Namun sayangnya Edward kurang berhati-hati dalam menjalankan roda usaha perbankan itu karena terlalu royal dalam mengumbar kredit. Akibatnya, tahun 1992 bank ini dilanda utang yang begitu besar dan untuk melunasinya, terpaksa William harus melepas kepemilikannya di Astra.
Selain pekerja keras, dia juga peduli terhadap sesama. Dia juga peduli dengan dunia pendidikan di Indonesia. Saat itu ia merelakan tanah di Cilandak, Jakarta Selatan terjual dengan harga miring untuk pembangunan gedung Institut Prasetya Mulya.
Dia dikenal juga dengan sosok yang religius dan selalu menekankan bahwa keberhasilan yang diperoleh berkat rahmat tuhan. William Soeryadjaya wafat di tahun 2010.
Nah, itulah pemilik Astra international, William Soeryadjaya, perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. Semoga dapat memberi inspirasi bagi Anda!
Artikel ini telah diterbitkan di halaman Okezone.com dengan judul "Siapa Pemilik Astra International? Ini Dia Orangnya"
Editor : Muri Setiawan