Bisnis ini awalnya hanya bergerak dalam pemasaran minuman ringan merek Prem Club, karena sukses, William berekspansi dengan mengekspor hasil bumi.
Perusahaan itu kemudian semakin berkembang dan Astra memperluas lahan garapannya yakni ke sektor otomotif, peralatan berat, peralatan kantor, perkayuan, dan sebagainya.
William mengaku keberhasilan Astra tidak terlepas berkat ada kebijaksanaan Pemerintah Orde Baru, yang memberi angin sejuk kepada dunia usaha untuk berkembang. Salah satu contohnya tahun 1968-1969, Astra diperkenankan memasok 800 kendaraan truk merek Chevrolet.
Kisah sukses dan inspiratif kali ini hadir dari sosok William Soeryadjaya. Dia adalah pendiri perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, yakni PT Astra International Tbk. (Foto: net)
Kebetulan, saat itu pemerintah sedang mengadakan program rehabilitasi besar-besaran. Saking banyaknya yang membutuhkan, kendaraan truk itu laris bak pisang goreng. Apalagi, ketika itu terjadi kenaikan kurs dolar, dari Rp141 menjadi Rp378 per dolar AS. Hal inilah yang membuat bisnisnya semakin melejit hingga William berpikir untuk memproduksi sendiri produk sebelum dijual ke masyarakat luas.
Editor : Muri Setiawan