PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Angin sepoi semilir bertiup di malam yang tenang, penjuru langit dan bumi sedang menanti kelahiran sosok manusia suci nan terpuji. Bumi yang telah bertahun-tahun gersang mulai tumbuh sangat subur.
Seluruh makhluk termasuk Malaikat bersuka cita mereguk berita gembira lahirnya bayi mulia yang kelak menjadi Nabi akhir zaman. Semua ikut bergembira menyambut kelahiran manusia terpilih di malam yang cerah, Senin 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, 15 abad lalu.
Binatang-binatang liar di belahan bumi timur dan barat serta binatang laut ikut riang gembira. Telah lahir sosok manusia agung penghulu umat manusia dan sebaik-baiknya makhluk. Beliau diberi nama Muhammad, karena kelak ia akan terpuji.
Sungguh banyak keajaiban tatkala bayi terpuji ini dilahirkan ke dunia. Kitab Maulid Al-Barzanji menceritakan saat Nabi Muḥammad shallallahu 'alaihi wasallam lahir dari rahim mulia Ibunda Sayyidah Aminah, beliau dalam posisi telungkup. Meletakkan dua belah tangannya di permukaan bumi dan mengangkat kepalanya menengadah ke langit yang tinggi. Inilah lambang keagungan dan ketinggian derajat melebihi seluruh manusia.
Muḥammad shallallahu 'alaihi wasallam dilahirkan dalam keadaan bersih, sudah dikhitan dan tali pusarnya telah putus dengan kekuasaan Allah. Harum mewangi bau kasturi, dan bercelak dua belah matanya. Riwayat lain mengatakan, beliau dikhitankan kakeknya sesudah malam yang ketujuh.
Editor : Haryanto