"Bagaimana sekarang ini dapat diketahui oleh ahlinya adanya kelainan atau gangguan pada seorang ibu yang sedang mengandung, ini menjadi indikator dari negara yang besar yang bisa menghargai kesehatan, utamanya ibu hamil dan bayi," ujarnya.
Senada dengan Andri, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan, Supriyadi juga menilai penerapan TeleCTG beserta aplikasi Bidan Sehati sangat relevan diterapkan di daerahnya, yang memang memiliki kontur geografis kepulauan. Sehingga, diagnosa risiko stunting, kematian ibu dan bayi bisa dilakukan sejak dini.
"Di Kabupaten Bangka Selatan itu, adalah Kabupaten terluas di antara kota kabupaten di provinsi ini (Babel). Memang dibutuhkan digitalisasi terkait program kesehatan, karena jauh kami membutuhkan telemedicine untuk memudahkan deteksi saat terjadi faktor risiko saat ibu hamil sampai mau melahirkan," ucapnya.
Ia mengakui, daerahnya memang menjadi daerah dengan angka stunting, AKI dan AKB yang cukup tinggi. Sehingga ini menjadi perhatian yang sangat penting, apalagi saat ini masih berada pada masa Pandemi Covid-19.
"Ini jadi menjadi perhatian apalagi dimasa pandemi ini, dan upaya kami sudah luar biasa maksimal," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan