BANGKA SELATAN, lintasbabel.id - Transformasi digital pada sektor kesehatan, menjadi hal mendesak yang harus diakselerasi di Kabupaten Bangka Selatan (Basel). Digitalisasi pelayanan kesehatan, diyakini mampu menekan resiko kesehatan akibat keterlambatan penanganan.
Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, I Nyoman Adhiarna mengatakan, pihaknya sengaja mengambil inisiatif dalam akselerasi tranformasi digital di bidang industri kesehatan, guna meningkatkan pelayanan kesehatan hingga ke daerah terpencil.
"Memasuki era digital, gebrakan teknologi kesehatan perlu dilakukan dengan segera. Saat ini perkembangan teknologi di bidang kesehatan berkembang dengan pesat, banyak negara memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat," katanya, Kamis (14/10/2021).
Salah satu yang didorong penggunaannya, yakni Aplikasi Bidan Sehati, Dashboard, Consultation Center dan alat telemedicine yaitu TeleCTG yang dikembangkan oleh Sehati Group.
Inovasi ini, merupakan hasil karya anak negeri yang sistem pengoperasiannya menggunakan sistem Internet of Think (IoT).
Upaya yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) ini, juga merupakan upaya menciptakan ekosistem digital yang terintegrasi dan mencakup semua stakeholder dari tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, sampai dengan pemerintahan di tingkat daerah dan pusat.
Permasalahan stunting, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan masyarakat di suatu negara.
"Indonesia termasuk sebagai negara dengan penyumbang angka stunting, angka kematian ibu dan bayi tertinggi di Asia, sehingga ini menjadi perhatian khusus dari Presiden untuk dapat menuntaskan permasalahan tersebut, dan menjadi perhatian oleh pemerintah sesuai dengan salah satu target dari SDGs tahun 2030," katanya.
Editor : Muri Setiawan