DALAM era digital yang terus berkembang, e-commerce telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Kemudahan akses dan kenyamanan yang ditawarkan oleh platform e-commerce telah mengubah cara kita berbelanja, menghubungkan pembeli dan penjual dari berbagai belahan dunia.
Namun, dibalik kemudahan ini, terdapat ancaman serius yang mengintai, yaitu kejahatan siber. Untuk memahami tantangan yang dihadapi dan merumuskan solusi efektif guna melindungi konsumen dan pelaku bisnis, diperlukan analisis risiko kejahatan siber dalam ekosistem e-commerce yang mendalam.
Tantangan dalam Ekosistem E-Commerce
1. Pencurian Data Pribadi
Salah satu risiko terbesar dalam e-commerce adalah pencurian data pribadi. Penjahat siber dapat mengeksploitasi kelemahan keamanan untuk mencuri informasi sensitif seperti nomor kartu kredit, alamat, dan detail pribadi lainnya. Insiden seperti ini tidak hanya merugikan konsumen tetapi juga merusak reputasi perusahaan. Pencurian data dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi konsumen dan juga menurunkan tingkat kepercayaan terhadap platform e-commerce.
2. Serangan Phishing dan Malware.
Serangan phishing, di mana penjahat siber mengelabui pengguna untuk memberikan informasi sensitif melalui email atau situs web palsu, sangat umum dalam e-commerce. Selain itu, penyebaran malware melalui tautan atau lampiran yang tampaknya sah dapat menginfeksi perangkat pengguna dan mencuri data mereka. Jenis serangan ini terus berkembang dalam kompleksitas dan sulit diidentifikasi oleh pengguna awam, menjadikannya ancaman serius dalam ekosistem e-commerce.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait