Hanya Ada Dua Wakil di KPU-Bawaslu, 30% Keterwakilan Perempuan Terganjal Negosiasi

Muri Setiawan
DPR akhirnya memutuskan 12 calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), untuk periode 2022-2027. 

JAKARTA, lintasbabel.id - DPR akhirnya memutuskan 12 calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), untuk periode 2022-2027. 

Namun, 30% keterwakilan perempuan masih belum tercapai, sehingga formasi di KPU dan Bawaslu hanya diisi oleh masing-masing seorang perempuan saja. 

Hal itu berdasarkan keputusan Komisi II DPR menetapkan tujuh calon anggota KPU dan lima anggota Bawaslu terpilih untuk periode lima tahun ke depan. 

Dari tujuh calon anggota KPU dan lima calon anggota Bawaslu terpilih, tercatat di masing-masing lembaga hanya terisi oleh satu orang perempuan hasil pilihan Komisi II DPR RI usai mempertimbangkan dari hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar selama 3 hari sejak Senin (14/2/2022). 

Tercatat, dalam calon anggota KPU terpilih hanya menempatkan nama Betty Epsilon Idroos. Betty merupakan Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta periode 2018-2023 yang menjadi perempuan satu-satunya masuk dalam daftar tujuh calon anggota KPU terpilih.

Sementara, dari lima calon anggota Bawaslu terpilih periode 2022-2027, Komisi II DPR hanya menempatkan nama Lolly Suhenty. Lolly merupakan anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat (Jabar). 

Formasi ini masih seperti periode sebelumnya, dimana masing-masing lembaga hanya menduduki satu orang perempuan untuk duduk sebagai penyelenggara pemilu. 

Dalam hal ini, KPU periode 2017-2022 hanya menempatkan Evi Novida Ginting Manik. Sementara, Bawaslu RI hanya menempatkan Ratna Dewi Pettalolo.

Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi II DPR Saan Mustopa mengakui, bahwa meskipun komitmen itu ada, tapi terganjal proses politik dan negosiasi pada rapat internal, Rabu (16/2/2022). 

“Kami mempertimbangkan ya, jadi kami punya konsen dan komitmen yang sama agar mendorong keterwakilan perempuan itu menjadi 30%. Nah, tapi kan ketika di DPR itu kan ada proses politik, ada proses negosiasi akhirnya ya kami hanya bisa satu lagi,” kata Saan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/2/2022). 

Untuk itu, kata Saan, DPR mengharapkan kepada anggota KPU dan Bawaslu yang baru terpilih, bisa melakukan kemajuan nantinya agar dapat memenuhi 30% keterwakilan perempuan dalam melakukan seleksi calon-calon anggota KPU dan Bawaslu di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. 

“Itu yang akan kami dorong,” ujarnya. 

Adapun siapa yang akan menjadi ketua KPU dan Bawaslu nantinya, Saan menjelaskan, itu akan menjadi kewenangan anggota terpilih untuk melakukan musyawarah internal dan menentukan siapa ketuanya, bukan berdasarkan urutan di Komisi II DPR. 

“Jadi, bukan berdasarkan urutan, Jadi mereka rundingan mereka musyawarah untuk menentukan siapa ketua baik KPU maupun Bawaslu di internal mereka,” kata Saan.

Untuk diketahui, desakan keterwakilan perempuan 30% ini kerap disuarakan oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) seperti Netgrit, Perludem, Kode Inisiatif, Puskapol UI, hingga Pusako Universitas Andalas. Koalisi masyarakat sipil ini meminta Komisi II DPR perlu memillih 30% perempuan untuk masing-masing lembaga penyelenggara pemilu.


Profil Anggota KPU dan Bawaslu Terpilih

Berikut ini singkat 7 anggota KPU 2022-2027 terpilih:

1. Betty Epsilon Idroos 

Perempuan kelahiran Medan, 22 Maret 1979 ini menamatkan S2 Ilmu Politik di Universitas Indonesia. Saat ini, ia merupakan Ketua KPU DKI Jakarta 2018-2023 dan dia telah menjadi komisiner KPU sejak 2013. Betty juga pernah menjadi Tenaga Ahli Komisi II DPR RI (2009-2013) Bidang Kepemiluan dan Otonomi Daerah. 

Tak hanya itu, Betty juga pernah menjadi asisten peneliti di LP3ES, dan terlibat di Perkumpulan Demos dan UNFREL (University Network for Free and Fair Election). 
Dia aktif di organisasi, seperti Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dan menjadi Ketua Umum Korps HMI-Wati (KOHATI) PB HMI Periode 2006-2008. 

2. Hasyim Asya'ri 

Pria kelahiran Pati, 3 Maret 1973 ini merupakan Doktor Sosiologi Politik dari University of Malaya, Kuala Lumpur. Saat ini, ia masih menjabat sebagai anggota KPU RI 2017-2022. Dia merupakan anggota PAW sejak 2016-2017. 

Hasyim juga pernah menjadi Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah periode 2003-2008 dan pernah menjadi dosen hukum di Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang. 

Pada 1999, Hasyim menjabat Sekretaris Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) untuk Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ia pun aktif sebagai peneliti di berbagai lembaga, seperti Bappenas bidang hukum dan kelembagaan, peneliti pada Pusat Kajian Konstitusi, Fakultas Hukum, UNDIP, dan hingga saat ini sebagai salah satu konsultan di Partnership for Governance Reform in Indonesia. 

Hasyim pun aktif di organisasi, di antaranya Nahdlatul Ulama (NU) dan sejak 1988 di Ikatan Putera Nahdlatul Ulama (IPNU) Cabang Kudus. Ia pernah menjabat Wakil Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah. 

Ia juga anggota Asosiasi Sosiologi Hukum Indonesia (ASHI) wilayah Semarang, dan anggota Asosiasi llmu Politik Indonesia (AIPI), serta anggota MUI Jawa Tengah. 

3. Mochamad Afifudin 

Afifuddin merupakan pria kelahiran Sidoardo, 1 Februari 1980 dan berhasil menamatkan S2 Komunikasi Politik di Universitas Indonesia. Kini, ia menjabat anggota Bawaslu RI periode 2017-2022. Dia juga menjadi anggota DKPP ex officio dari perwakilan unsur Bawaslu RI. 

Afifuddin pernah menjadi dosen di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelumnya, Afifuddin banyak berkecimpung di dunia kepemiluan melalui LSM Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Bahkan Afifuddin pernah menjadi koordinator nasional dan dewan pengarah JPPR. 

Selain itu, dia juga pernah menjadi Board of Diraclor ANFREL pada tahun 2014-2017. Afifuddin juga aktif terlibat di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), pernah menjadi Ketua Komisariat UIN Jakarta yang dulu tempat ia menamatkan S1-nya. Dia juga pernah menjadi Wakil Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum PB PMII. 

4. Parsadaan Harahap 

Parsadaan merupakan pria kelahiran Medan, 1 Juli 1972 dan berhasil menamatkan S2 Ilmu Administrasi di Universitas Bengkulu. Kini, ia menjabat Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu yang diembannya sejak 2012. Jabatan itu ia emban selama 2 periode, yakni 2012-2017 dan 2017-2022. 

Sebelumnya, Parsadaan menjadi anggota KPU Provinsi Bengkulu Periode 2003-2008 dan Periode 2008-2012, Ketua KPU Provinsi Bengkulu Periode 2011-2012 dan Periode 2012-2017. 

Dia juga aktif di organisasi, seperti Ketua Umum Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) Universitas Bengkulu 1995-1996, Ketua Umum Cabang Bengkulu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) 1996-1997, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) 1999-2001, Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi Bengkulu 2001-2005, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat KNPI 2005-2008, Ketua Dewan Pengurus Pusat KNPI 2008-2011 dan Presidium MW KAHMI Provinsi Bengkulu periode tahun 2016-2021 

5. Yulianto Sudrajat 

Yulianto merupakan pria kelahiran Sukoharjo, 9 Juli 1973 dan menamatkan S2 Ilmu Komunikasi di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Kini, ia menjabat Ketua KPU Jawa Tengah Periode 2018-2023. 

Sebelumnya, ia menjadi anggota KPU Kabupaten Sukoharjo selama 2 periode dari 2008 hingga 2018. Ia juga menjadi Deputy Branch Manager PT. Tiga Serangkai Surakarta Tahun 2003-2007. 

Yulianto juga aktif di kegiatan organisasi, antara lain Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan llmu Komunikasi FISIP Universitas Slamet Riyadi Surakarta 1993, Wakil Ketua Senat Mahasiswa FISIP Universitas Slamet Riyadi Surakarta 1994. 

Selain itu, menjadi Dewan Redaksi Majalah SIKAP FISIP Universitas Slamet Riyadi Surakarta 1994, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang GMNI Surakarta 1996, dan Sekretaris Persatuan Alumni GMNI Cabang Sukoharjo 2010. 

6. Idham Holik 

Idham merupakan Doktor Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI). Kini, ia menjabat anggota KPU Provinsi Jawa Barat sejak 2018 hingga sekarang. 

Sejak 2003-2013, Idham menjabat anggota KPU Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Lalu pada 2013-2018, juga dipilih menjadi Ketua KPU Kabupaten Bekasi. 

Idham juga aktif di dunia organisasi, seperti menjadi Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Pengurus HMI Cabang Karawang-Bekasi, Presiden Republik Mahasiswa Unisma Bekasi dan pernah menjadi Ketua Senat Fakultas Ekonomi Unisma Bekasi. 

7. August Melasz 

August mengenyam pendidikan terakhirnya di Universitas Nasional Jakarta, Magister Ilmu Politik. Profesinya saat ini merupakan Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD). 

August juga sering membantu pemerintah, KPU, Bawaslu, dan DKPP dalam kajian dan penelitian terkait isu-isu kepemiluan. Ia pun pernah terlibat menjadi tim seleksi anggota Bawaslu daerah dan fasilitator orientasi jajaran KPU.


Berikut ini singkat 5 anggota Bawaslu 2022-2027 terpilih:

1. Lolly Suhenty 

Lolly merupakan perempuan kelahiran Cianjur 28 Februari 1978 ini merupakan lulusan Magister Universitas Pakuan, Bogor. Kini, Lolly menjabat anggota Bawaslu Jawa Barat. 

Sebelumnya, Lolly pernah menjadi tenaga ahli DPD periode 2010-2018, Sekretaris Eksekutif Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP RI) dan terlibat dalam Divisi Advokasi Kebijakan Publik Sekretariat Nasional Koalisi Perempuan Indonesia. 

Lolly juga aktif di sejumlah organisasi, seperti pengurus pusat Fatayat NU, jaringan alimat, Pengurus Alimat, Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) di Jawa Barat. 

2. Puadi 

Pria kelahiran Bekasi, 4 Januari 1974 ini tengah menempuh program Doktoralnya di Universitas Nasional Jakarta. Kini, ia menjabat sebagai Anggota Bawaslu DKI Jakarta sejak 2017 sekaligus menjadi Tim Pemeriksa Daerah (TPD) DKPP. Sebelumnya, Puadi pernah menjadi Ketua Panwaslu Jakarta Barat di 2012. 

Ia juga pernah menjadi Guru di sejumlah sekolah di Jakarta, seperti SMAN 28, SMAN 24, SMAN 37, dan SMAN 30 serta Kepala Cabang Primagama Kelapa Gading. Puadi juga katif di organisasi, antara lain pernah menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta; Ketua Bidang Litbang NGO Masyarakat Indonesia Baru; Ketua Bidang Seni dan Budaya KAHMI JAYA; dan Ketua Bidang HIMA PPKN Universitas Negeri Jakarta. 

3. Rahmat Bagja 

Bagja lahir di Medan, 10 Februari 1980 dan berhasil mendapatkan gelar Master of Law Utrecht University. 

Kini, ia menjabat sebagai anggota Bawaslu RI periode 2017-2022. Sebelumnya, Bagja pernah menjadi dosen Universitas Al-Azhar Indonesia, tenaga ahli Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, Tenaga Ahli Anggota DPD RI asal Sulawesi Tengah Sudarto dan asisten advokat Kantor Hukum Widjojanto. 

Bagja juga aktif di sejumlah organisasi, seperti menjadi pengurus Ansor DKI Jakarta, Wakil Ketua Kahmi Depok, Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Hukum Ul, Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UI dan Chief of Indonesian Student Association Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Utrecht, The Netherlands, Belanda. 

4. Totok Hariyono 

Totok merupakan pria kelahiran Malang, 5 Februari 1967, ia menamatkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sunan Giri, Malang. Kini, ia menjabat sebagai anggota Bawaslu Jawa Timur. 

Sebelumnya, pernah menjadi Wakil Ketua Panwaslu Legislatif Dan Pilpres Kabupaten Malang, Anggota Panwas Pilgub Kabupaten Malang Dan Anggota Komisi Hukum KPUD Kabupaten Malang. 

Selain itu, Totok juga pernah menjadi pimpinan redaksi Harian Pagi Memo Arema. Totok juga aktif di sejumlah organisasi, ia pernah menjadi pengurus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Malang, Pengurus Gerakan Mahasiswa Pecinta Keadilan Sosial dan Anggota Persatuan Advokat Indonesia dan Anggota PMN (Pusat Mediasi Nasional). 

5. Herwyn Jefler Hielsa Malonda 

Pria ini merupakan kelahiran Passo Kakas Minahasa, 30 Januari 1972 dan meraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan di Universitas Brawijaya. Kini, ia menjabat sebagai Ketua Bawaslu Sulawesi Utara sejak 2012. 

Sebelumnya, Herwyn pernah menjadi Koordinator Pemantau Pemilu EMC SBSI tahun 1999, Wakil Ketua Panwaslu Minahasa 2003-2004, Ketua Panwaslu Minahasa tahun 2005, 2007-2008 dan Anggota KPU Minahasa, 2008-2012. 

Herwyn juga aktif di sejumlah organisasi yakni Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), GMNI kota Manado, GMNI Sulut, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Karang Taruna Minahasa, dan Sinode Gereja Masehi Injil Minahasa (GMIM).


 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network