BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Wakil Bupati Bangka Tengah, Herry Erfian mengaku saat ini pihaknya mulai kesulitan mencari warga yang mau divaksin dosis pertama. Mengingat sebagian besar masyarakat di Kabupaten Bangka Tengah telah tervaksin, dan hanya menyisakan segelintir masyarakat, kalangan lansia dan anak.
Hal ini cuma ditemukan di dua kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah, yakni Kecamatan Simpang Katis dan Kecamatan Namang.
"Beberapa hari terakhir ini vaksinasi di Bangka Tengah memang antusiasnya sedikit melandai, salah satu faktornya sudah banyak yang tervaksin, tetapi ada juga yang tidak mau divaksin," ujar Erfian pada Jumat (11/2/2022).
"Kita akui juga sulit untuk menemukan masyarakat yang ingin divaksin dan ini menjadi salah satu pekerjaan berat bagi Pemkab Bateng, Satgas Covid-19 serta kawan-kawan dari TNI/Polri untuk bagaimana kami memberikan sosialisasi kepada masyarakat, agar benar-benar mau divaksin," sambungnya.
Menurut Erfian memang ada beberapa kecamatan yang masyarakatnya menolak untuk divaksin, baik dari kalangan lansia, masyarakat umum hingga anak-anak.
"Memang ada beberapa kendala di beberapa kecamatan, khususnya di Kecamatan Namang dan Simpang Katis, dimana ada beberapa desa yang masyarakatnya sedikit menolak untuk divaksinasi, baik untuk kalangan lansia, masyarakat umum serta anak-anak," jelasnya.
Dikatakan Erfian, dalam menghadapi kendala ini, pihaknya sudah melakukan konsolidasi, agar dapat mengumpulkan para tokoh yang menyatakan tidak bersedia divaksinasi.
"Kami sudah melakukan konsolidasi dengan Pemerintah Pusat, agar kami bersama-sama Satgas Covid-19, TNI Polri dan Pemkab Bateng bisa mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat dan agama, yang mereka menyatakan tidak bersedia divaksin," terangnya.
"Kedepannya akan dilakukan sosialisasi, misalnya mengajak Kapolres dan Dandim, guna memberikan penyadaran kepada mereka bahwa sangat penting untuk melakukan vaksinasi, karena di Bateng sendiri ada kenaikan signifikan kasus Covid-19 akhir-akhir ini," tambahnya.
Ia menuturkan bahwa capaian vaksinasi di Bateng saat ini stagnan, sehingga untuk mencapai target 100 persen membutuhkan usaha lebih keras lagi.
"Angka kami stagnan diangka 80 persen lebih, dimana untuk lansia sudah 70,25 persen, anak-anak 65,27 persen, masyarakat 80,63 persen, remaja 78,94 persen, pelayanan publik 101,15 persen dan SDMK 120,33 persen, dengan total capaian vaksinasi sudah 81,46 persen untuk dosis pertama dan ini membutuhkan kerja keras lebih lagi, agar mencapai target 100 persen," terangnya.
Kata Erfian, pihaknya pun sudah melakukan berbagai upaya menarik, seperti terapi kepada masyarakat.
"Kami sebenarnya Pemkab Bateng ada semacam terapi, misalnya ada masyarakat kami yang mendapat stimulus bantuan, seperti BLT dan lainnya, dimana jika belum divaksin bantuan tersebut akan berhenti dulu, sampai mereka bersedia divaksin, namun dengan pancingan tersebut pun mereka masih menolak," ujarnya.
"Mereka tetap menyatakan tidak apa bantuan berhenti, namun tetap tidak mau divaksin, yang mana mereka ini mengacu pada tokoh masyarakat dan agama di wilayahnya, sehingga penting untuk melakukan pendekatan persuasif kepada para tokoh ini," katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait