Oleh karena itu pemuda dalam demokrasi politiknya mempunyai peran dan fungsi yang strategis dalam pembangunan terhadap kehidupan berbangsa dan negara yang di mana pemuda diharapkan sebagai agen yang mampu menjadi pencerah di tengah- tengah masyarakat dengan semangat gotong royong untuk mewujudkan dan mengembangkan wawasan kebangsaan pendidikan politik dan demokratisasi terhadap masyarakat dengan upaya meningkatkan pemahaman tentang pemilu kepada masyarakat sebagai untuk memajukan kehidupan bangsa dan negara.
Adapun proses politik pemuda yang harus di lakukan adalah mereka harus selektif dalam mencari pemimpin yang benar-benar paham akan konsep ketenagakerjaan agar nantinya mereka mampu memberikan dorongan kepada pemerintah untuk menyuarakan apa yang kemudian hari ini menjadi skala prioritas untuk menyejahterakan rakyat. Selain itu pemuda juga harus menitikberatkan pada dorongan atas perubahan kepada siapa yang akan mereka pilih nantinya secara kritis. kritis yang dimaksud di sini ialah siap dan mampu dalam bertanggung jawab untuk menyikapi proses pengambilan keputusan berdasarkan pertimbangan visi dan misi kontestan pemilu bukan sekedar ikut-ikutan dan mampu melihat secara objektif atas konten-konten yang beredar di media sosial.
Selain itu upaya lainnya ialah dengan ikut andil memilih pada saat pesta demokrasi atau masuk ke ranah politik untuk mengawal secara aktif praktik demokrasi yang jujur dan terbuka di tengah masyarakat dengan pemikiran-pemikiran kritis, kreatif dengan cita rasa idealisme sebagai bumbu saat pemilu agar emansipasi hari ini tidak hanya sekedar wacana saja. **)
Artikel ini ditulis oleh Hamka Sabara Adiguna (Sekretaris Jenderal DPM-F FISIP UBB/ Kader GMNI Fisip Progresif)
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait