Kondisi tidak menentu meningkat di Burkina Faso dalam beberapa bulan terakhir, diwarnai seringnya pembunuhan warga sipil dan tentara oleh militan, beberapa di antaranya memiliki hubungan dengan ISIS dan Al Qaeda.
Sementara itu, warga turun ke jalan pada Minggu untuk mendukung para tentara yang memberontak. Mereka juga menggeledah kantor pusat partai politik Kabore.
Pemerintah kemudian mengumumkan penerapan jam malam, sampai pemberitahuan lebih lanjut serta menutup sekolah selama 2 hari.
Gejolak di Burkina Faso terjadi dan tampaknya terinspirasi dari keberhasilan kudeta militer di Mali dan Guinea dalam 18 bulan terakhir.
Militer Chad juga mengambil alih kekuasaan pada 2021, setelah Presiden Idriss Deby tewas di medan pertempuran.
Burkina Faso merupakan salah satu negara termiskin di Afrika Barat meskipun penghasil emas.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait