Dijelaskan Dedy AH, dari data di Kepulauan Babel, kebutuhannya 3 Milyar per tahun, jenis ini di Kepulauan Babel bisa memproduksi hingga 2,7 milyar dalam 1 tahun. Sehingga tidak perlu memasukkan dari wilayah lain, karena bisa memproduksi sendiri. Potensinya memang sangat luar biasa untuk komoditi udang jenis vaname. Dilaporkan untuk triwulan satu tahun 2023 sudah 6.000 ton dilalulintaskan keluar Kepulauan Babel dan diprediksi meningkat terus di tahun ini.
Udang jenis ini, kata Dia, banyak terserang penyakit karena dari benur tidak ada jaminan kesehatan berbasis biosekuriti. Tetapi, pihaknya sudah support hatchery udang modern seperti yang ada di Tuing, Kabupaten Bangka. Indukannya berasal dari Florida karena di Indonesia belum dapat 100% memenuhi kebutuhan di lapangan.
"Mudah-mudahan akhir bulan sudah bisa masuk induk secara parsial karena kapasitas hatchery dapat menampung 3000 ekor induk, ini salah satu yang terbesar di Indonesia," jelasnya bahwa indukan F1 dari Florida ini pun akan dikembangkan di Kepulauan Babel, lalu disesuaikan dengan kondisi tambak yang ada di Kepulauan Babel sehingga ketahanan hidupnya lebih tinggi.
Beberapa potensi lain seperti budidaya kerapu dan lele juga dilaporkan sebagai potensi besar di Kepulauan Babel, selain itu dilaporkan kebutuhan lokal yang masih belum terpenuhi untuk permintaan ikan-ikan ini.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait