Sejak 2019 sampai sekarang, kata Dedy, kesadaran masyarakat pembudi daya untuk melakukan mitigasi penyakit ikan belum tinggi, sehingga BKIPM Babel membangun Inovasi layanan publik pioner di Indonesia, pihaknya sedang menyiapkan aplikasi bernama SAOLIN, tahun ini juga akan ikut dalam kompetisi inovasi tingkat nasional.
"Nanti ada medical check-up untuk pemeriksaan kesehatan udang dan ikan. Jika dilihat trackingnya, panen selalu menurun. Ada penyakit yang masuk, tetapi tidak tahu akan mengujinya kemana. Penyakitnya berbentuk virus yang mematikan dalam waktu 1 x 24 jam ini perlu tindakan cepat,” tuturnya.
Dengan inovasi SAOLIN, stakeholder hanya memencet tombol panic button di aplikasi dan tim reaksi cepat akan segera turun ke lapangan mendeteksi terkena penyakit apa, serangannya seperti apa dan jika tingkatnya masih rendah, solusinya adalah pemanenan segera.
"Ini yang sedang kami siapkan ini. Bekerjasama dengan seluruh kepala dinas kelautan kabupaten kota. Rencananya akhir bulan Juni sudah ada PKS dengan masing-masing dinas agar data program-programnya tersentral. Dapat dilihat pula data keluar masuk produksi yang selama ini tidak sinkron," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait