Di samping itu, kata johan, pihaknya juga telah melaporkan hal ini ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) maupun Kejaksaan Agung (Kejagung), pada Kamis (13/4/2023) lalu.
"Kalau perannya sepanjang yang kita tahu. Mereka bersama-sama dengan tersangka lain untuk melancarkan korupsi sertifikat tanah tersebut. Mereka adalah mafia tanah," tuturnya.
Sebelumnya, Kejari Bangka Barat menetapkan 6 orang tersangka diantaranya, ST sebagai Kepala Bidang, Transmigran (DPM Nakertrans), RF sebagai Kasi Penyiapan dan Pembangunan Permukiman Transmigran, serta EP merupakan Kasi pengembangan pengawasan Transmigran.
Sedangkan, tiga orang tersangka lainnya, yakni mantan Kepala Desa Jebus berinisial, HN dan AP alias BB merupakan pegawai honorer (DPM Nakertrans) serta AN mantan pegawai honorer Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bangka Barat.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait