Sebagai efeknya, ribuan warga sipil membentuk unit milisi sebagai bagian dari Pasukan Pertahanan Rakyat untuk melawan.
Kelompok PDF bersekutu dengan kelompok etnis minoritas bersenjata seperti Karenni, Karen dan Kachin. Etnis minoritas ini telah memerangi pemerintah pusat selama lebih dari setengah abad karena mencari otonomi yang lebih besar di daerah perbatasan.
Seorang pemimpin Partai Progresif Nasional Karenni, Khu Daniel, membantah tuduhan pemerintah. Dia mengatakan partainya tidak memerintahkan sayap bersenjatanya, Tentara Karenni, untuk menembak warga sipil atau pesawat penumpang.
“Militer selalu menyalahkan organisasi lain atas penembakan itu. Sayap bersenjata kami tidak menembak pesawat pagi ini," katanya kepada The Associated Press (AP).
Juru bicara pemerintah Zaw Min Tun mengatakan telah memberikan keamanan di sekitar bandara dan menuduh KNPP dan PDF menciptakan kekacauan di Loikaw dengan menembakkan artileri ke kota dan daerah dekat bandara.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait