Gelar Tradisi Sembahyang Rebut, Masyarakat Tionghoa di Bangka Barat Harap Kerukunan Umat Manusia

Rizki Ramadhani
Patung Thai Se Ja simbol perayaan tradisi Chit Ngiat Pan. (Foto: lintasbabel.id / Rizki Ramadhani)

"Pada akhir pembakaran itu bearti pintu neraga sudah ditutup. Disitu lah kami masyarakat yang masih bernaung di dunia ini meminta supaya yang masih hidup ini dilindungi, dijauhkan dari mara bahaya, yang penting hidup dengan rukun dan damai," ucapnya. 

Tak hanya dirayakan oleh masyarakat Tionghoa saja, Wahyu Eko Saputro sengaja datang untuk tradisi sembahyang rebut di Kelenteng Kung Fuk Miau. 

"Walaupun secara langsung tidak terlibat di kegiatan, kita datang untuk kawan-kawan kita yang merayakan. Disini kan banyak juga kawan main, sebagai bentuk toleransi lah dari kita untuk orang-orang Tionghoa," ujar Wahyu Eko Saputro. 



Editor : Haryanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network