"Dalam waktu tidak lama lagi, secara bertahap proses berpindahnya Ibukota Negara ke Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, akan dimulai. Hal ini akan memiliki implikasi yang luas bagi DKI Jakarta. DKI Jakarta lambat laun bukan lagi menjadi pusat pemerintahan dan birokrasi, dan akan diproyeksikan menjadi pusat bisnis yang bukan saja nasional, melainkan regional, bahkan, global," ujarnya.
Lebih lanjut, Suhajar menilai hilangnya status Ibu Kota di Jakarta berpotensi menjadi ancaman hilangnya identitas kota. Ia berharap Jakarta mampu merumuskan visi-misi baru yang menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman usai ibu kota pindah ke Kalimantan.
"Untuk itu, diperlukan antisipasi dan persiapan yang matang, yang mengharuskan perumusan karakter kota yang khas dan kuat sejak dini," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait