get app
inews
Aa Text
Read Next : Perceraian Mati, Adat Belitung Timur yang Masih Dipertahankan Masyarakat

Dapat Laporan TBS Petani Tidak Diterima Perusahaan, Bupati Beltim Sidak Lapangan ke Perusahaan 

Rabu, 25 Mei 2022 | 17:56 WIB
header img
Bupati Beltim, Burhanudin saat meninjau salah satu perusahaan di Kelapa Kampit, Rabu (25/5/2022). (Foto: istimewa)

BELITUNG TIMUR, lintasbabel.id - Sejak dibukanya kembali keran ekspor CPO pada Senin (23/5/2022) lalu, tidak serta merta membuat semua aktivitas langsung kembali normal, termasuk penjualan Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit petani kepada perusahaan. 

Pantauan di lapangan pada salah satu perusahaan sawit yang berada di Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), antrean truk sudah tampak mengular, dimana umumnya sehari satu truk pembawa sawit bisa membawa 3 kali bolak balik muatan TBS Sawit, namun kali ini harus rela hingga bermalam agar bisa masuk ke perusahaan.  Hal serupa juga terjadi di beberapa perusahaan besar lainnya.


Sopir truk terpaksa bermalam di perusahaan sawit di Beltim, agar muatan sawit yang mereka bawa dapat dibongkar, Rabu (25/5/2022). (Foto: istimewa)

 

Mendapatkan laporan dari masyarakat terkait TBS yang tak dapat dijual ke perusahaan sawit, Bupati Beltim, Burhanudin alias Aan langsung melakukan pengecekan ke lapangan untuk mengetahui penyebab permasalahan tersebut. 

Menurut Aan, penyebab perusahaan sawit belum bisa menerima TBS dari petani, yakni penampungan TBS di perusahaan telah overload. 

"Hampir sebagian besar petani sawit di Belitung Timur jualnya ke PT SWP dan Parit sembada, jadi setelah izin ekspor telah dibuka kembali penjualan TBS ke perusahaan jadi membludak. Dari pihak perusahaan sendiri tidak menolak untuk membeli TBS masyarakat, namun memang harus mengantre," ujar Aan. 

Bupati juga menambahkan, jika dari informasi yang didapatkan dari pihak perusahaan bila overloadnya penampungan TBS dikarenakan larangan ekspor yang sempat terjadi. Sehingga perusahaan tidak dapat mengirimkan hasil CPO keluar, dan akhirnya menumpuk di penampungan, sedangkan TBS terus bertambah. 

"Untuk saat ini perusahaan terpaksa membatasi pembelian, sampai pengiriman CPO nya lancar kembali. Ini hanya untuk sementara waktu," kata Aan. 

Ia mengimbau kepada masyarakat khususnya petani sawit, agar dapat memaklumi situasi yang saat ini terjadi. 

"Untuk para petani agar bersabar sedikit, memang tadi saya lihat antrian truk sawitnya sampai panjang sekali. Tapi mudah-mudahan situasi kembali baik, dan masyarakat dapat menjual Sawitnya. Kalau CPO ya sudah dikirim keluar dengan normal, pasti semua lancar kembali," katanya.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut