get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapolres Bangka Barat Segera Ungkap Kronologi Oknum Brimob Tembak warga hingga Tewas

Ada Sapi yang Terjangkit, Dinas Pertanian Babar Siapkan Langkah Antisipasi Penyebaran PMK

Kamis, 19 Mei 2022 | 15:35 WIB
header img
Hewan Sapi yang ada di salah satu peternakan di Bangka Barat. (Foto: lintasbabel.id / Rizki Ramadhani)

BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi kini telah ditemukan di Kabupaten Bangka Barat. Hal ini diketahui setelah adanya tujuh sapi yang terkonfirmasi positif PMK yang berada di Kecamatan Kelapa.

Sebelumnya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Barat telah mengirimkan empat sampel sapi yang tersuspek ke Balai Veteriner Lampung. 

"Jadi kami awalnya melaporkan ada lima yang punya gejala, tapi untuk sampel yang kami kirim itu ada empat. Kalau hasilnya itu menunjukkan hasil yang positif, itu berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Veteriner Lampung. Jadi dari hasil sampel itu, dinyatakan lima sapi di Kelapa itu positif terkena PMK, " kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Bangka Barat, Agung Ari Wibowo, Kamis (19/5/2022).

Namun Ari Wibowo mengatakan saat ini di tempat atau kandang yang sama, terdapat dua sapi lainnya yang mengalami gejala PMK sehingga dipastikan total terdapat tujuh sapi yang positif PMK.

"Kemarin ada lagi penambahan kasus di tempat yang sama, jadi ada lagi dua yang bergejala. Jadi dua ini gak perlu di kirim sampel lagi, tapi kami pastikan itu sama karena dia satu tempat dan gejalanya sama, " ucapnya. 

Dengan sudah masuknya sapi PMK, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah penanganan guna mencegah penyebaran sapi PMK ke daerah lain.

"Kami dari dinas kita melakukan komunikasi, infformasi dan edukasi, bagi peternak dan masyarakat pada umumnya. Lalu membatasi pergerakan hewan-hewan yang sudah tertular,bterutama di Kecamatan Kelapa tidak boleh dilakukan mobilisasi keluar dari kandang jadi tetap di satu kandang itu lah, " ujarnya. 

Tak hanya mengantisipasi dan membatasi pergerakan sapi PMK, pihaknya juga melakukan langkah lain dengan menerapkan Bio Security terhadap para peternakan dan masyarakat khususnya yang berada di sekitar kandang sapi.

"Jadi peternak yang selalu menjaga kebersihan kandang, menjaga atau membatasi keluar masuk orang yang masuk ke kandang. Jadi masuk kandang harus melalui penyemprotan karena untuk penyebaran virus ini, pembawanya bukan dari vektor biologis tapi dia vektor mekanik. Jadi dari baju pakaian yang kita pakai, bisa menularkan kalau permah ke kandang sapi yang tertular, " ungkapnya. 

Selain itu pihaknya juga berkoordinasi dengan lintas sektoral, guna bersinergi agar dapat melakukan penanganan terhadap penyebaran sapi PMK.

"Kita terus memantau dan berkoordinasi dengan para penyuluh, karena mereka ujung tombak kita di lapangan. Lalu kalau sampai saat ini, belum ada laporan dan harapan kami kasusnya cukup disana saja tidak menyebar, " katanya.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut