Sinergi Pesantren dan UMKM : Membumikan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Lalu, di mana letak peluang besarnya? Salah satunya justru di lingkungan pondok pesantren. Selama ini pesantren lebih dikenal sebagai penjaga nilai-nilai spiritual dan pendidikan keagamaan, pesantren sejatinya menyimpan potensi luar biasa dalam penguatan ekonomi komunitas.
Faktanya banyak pesantren memiliki lahan produktif, koperasi, unit usaha, hingga jaringan alumni dan simpatisan yang tersebar di berbagai wilayah.
Di tengah meningkatnya kebutuhan akan sistem keuangan yang lebih inklusif, pesantren sesungguhnya telah berada di posisi strategis untuk menerjemahkan prinsip-prinsip syariah ke dalam praktik ekonomi yang membumi—praktik yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Sejumlah pesantren telah berhasil mengembangkan berbagai unit usaha, mulai dari pertanian hortikultura berbasis greenhouse, minimarket, perkebunan, hingga koperasi santri yang dikelola secara profesional.
Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya membekali santri dengan keterampilan kewirausahaan dan kemandirian ekonomi, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar pesantren.
Menyadari besarnya potensi tersebut, Bank Indonesia secara aktif mendorong replikasi bisnis model serupa melalui program Lomba Kemandirian Ekonomi Pesantren yang menjadi bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), serta melalui penguatan peran Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN).
HEBITREN merupakan wadah penguatan kemandirian pesantren yang ditujukan untuk mendorong akselerasi penguatan ekonomi dari unit usaha yang ada di pondok pesantren. Di Bangka Belitung, Bank Indonesia telah memfasilitasi pembentukan HEBITREN pada tanggal 18 Februari 2025 dan dikukuhkan pada tanggal 25 April 2025 bersamaan dengan penyelenggaraan Bangka Belitung Ekonomi Keuangan Syariah (BEKISAH) ke-4 tahun 2025 di Masjid Agung Kubah Timah, Pangkalpinang.
HEBITREN Bangka Belitung merupakan HEBITREN yang ke-12 di Indonesia yang terbentuk dari gabungan 12 pondok pesantren yang masing-masing memiliki unit usaha agar saling bersinergi untuk kesejahteraan umat.
Bank Indonesia terus membimbing dan memfasilitasi pesantren yang berkomitmen membangun usaha mandiri, serta mempertemukan mereka dengan pelaku industri halal nasional. Dengan begitu, pesantren kini tak hanya jadi pusat pendidikan dan spiritual Islam, tapi juga motor utama pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif, memberdayakan, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitarnya.
Editor : Haryanto