Pemkab Bangka Kembangkan Sistem Penanggulangan Kegawatdaruratan di Laut

Laut sebagai common pool resource, dikatakannya, menghadapi banyak tekanan. Potensi konflik pemanfaatan ruang laut terutama di zona 0-4 mil, antara pelaku pertambangan, nelayan dan pariwisata, diperkirakan akan banyak terjadi sejalan dengan peningkatan aktivitas perekonomian masyarakat.
"Potensi insidensi kegawatdaruratan laut tersebut, niscaya akan terus melonjak jika tidak direspon dengan baik. Pada gilirannya dipastikan berdampak terhadap peningkatan angka kematian, penurunan angka harapan hidup dan IPM serta kegagalan pencapaian asta cita," katanya.
Pemkab Bangka meresponnya dengan inovasi perluasan pelayanan PSC 119 Kabupaten Bangka dengan mengembangkan penanganan kegawatdaruratan laut dan perluasan pelayanan kegawatdaruratan darat terintegrasi.
Sementara itu, Plt Kadin Kesehatan, Nora Sukma Dewi menyebutkan, penanganan kegawatdarutan laut yang dilakukan PSC 119 difokuskan pada 3 titik lokasi yang berada dalam wilayah kerja puskesmas Kenanga, Sinar Baru dan Belinyu.
Sarana utamanya saat ini difasilitasi ambulans laut yang berkapasitas 8 tenaga medis yang terdiri 1 orang dokter, 2 perawat dan 1 Nahkoda, kapal dengan kecepatan 20 Knot berkapasitas BBM sebanyak 25 liter dan jarak tempuh 8 jam.
"Ini (perangkat) dapat digunakan jika terjadi insiden kegawatdaruratan di laut," ucapnya.
Editor : Muri Setiawan