DPC GMNI Babel Nilai Amanat Reformasi untuk Demokrasi Telah Dikhianati

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Dewan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Bangka Belitung (Babel), menilai amanat reformasi telah dikhianati. Banyak hal yang mendasari peryataan tersebut, salah satunya revisi undang-undang TNI.
"Amanat reformasi telah dikhianati, merevisi UU TNI secara tertutup dan cepat dengan hasil yang memperbolehkan prajurit militer aktif untuk menduduki berbagai post strategis dalam jajaran instansi/kementrian," kata Ketua DPC GMNI Babel, Aditya Nugraha, Senin (26/5/2025).
Menurutnya praktik dwi fungsi ABRI perlahan bangkit, supremasi masyarakat sipil melemah berbagai diskusi mahasiswa diintimidasi militer.
"Masyarakat adat kehilangan ruang hidupnya lahan berkebun, laut, dan hutan adat, akibat perampasan korporasi besar disokong dengan jajaran pemerintahan beserta aparat bersenjata," tuturnya.
GMNI mengingatkan tanggal 21 Mei diperingati sebagai Hari Reformasi Nasional. Peringatan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia yang menandai peralihan dari rezim Orde Baru menuju sistem pemerintahan yang lebih demokratis.
Untuk itu GMNI Babel menginginkan reformasi di pesta Demokrasi Pilkada Ulang Kota Pangkalpjnang dan Kabupten Bangka, berjalan dengan aman dan kondusif tanpa ada perpecahan maupun calon tunggal yang mengarah pada nepotisme.
"Pesannya kepada badan penyelenggara pilkada harus menyeleksi dengan seksama persyaratan pasangan calon dan menjunjung tinggi indepedensi tanpa intervensi pihak manapun," ujarnya.
GMNI Babel juga berpesan kepada masyarakat yang mempunyai hak pilih untuk memilih calon pemimpin yang amanah.
"Pesan bagi masyrakat Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka untuk lebih teliti menelaah beragam pengalaman dan latar belakang setiap pasangan calon demi tercapainya sosio demokrasi," ucapnya.
Editor : Haryanto