get app
inews
Aa Read Next : Kerja Fantastik, Xabi Alonso Sulap Bayer Leverkusen jadi Tim Elite Eropa dalam Sekejap

Indonesia Muncul di Banner Perdamaian yang Dibentangkan Fans Red Star Belgrade, Ada Apa?

Jum'at, 18 Maret 2022 | 14:20 WIB
header img
Fans Red Star Belgrade bentangkan banner perdamaian saat menjamu Rangers FC di leg II 16 besar Liga Eropa 2021-2022. (Foto: Reuters)

BELGRADE, lintasbabel.id - Suporter klub sepak bola Serbia, Red Star Belgrade membentangkan banner berisi pesan perdamaian, pada leg kedua 16 besar Liga Eropa 2021-2022, Jumat (18/3/2022) dni hari WIB.

Red Star Belgrade malam itu menjamu Rangers FC. Dari aksi suporter klub ini, yang paling banyak menyita perhatian publik Tanah Air adalah tulisan Indonesia pada momen tersebut.

Pada laga yang berlangsung di markas Red Star Belgrade itu, tim tuan rumah meraih kemenangan 2-1. Namun, Red Star tetap harus tersingkir dari Liga Eropa 2021-2022 karena kalah agregat 2-4.

Terdapat pemandangan menarik dari tribun suporter tim tuan rumah. Para pendukung Red Star membentangkan enam spanduk besar berisi pesan perdamaian.

Spanduk-spanduk tersebut mencantumkan nama-nama negara korban kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS), beserta tahun kejadian. Di bawahnya, terdapat banner bertuliskan judul lagu mendiang John Lennon yang berjudul "All We Are Saying is Give Peace a Chance".

Dilansir dari media Serbia, Novosti, Jumat (18/3/2022), fans Red Star memang ingin menyindir pemerintah AS. Fans suporter Red Star menilai bahwa Amerika Serikat bersikap munafik karena kerap menindas negara lain, tetapi bersuara lantang kala Rusia menginvasi Ukraina.

Menariknya, ada nama Indonesia dari salah sati daftar korban di banner mereka. Mereka mencantumkan tulisan "Indonesia 1958".

Ada apa di tahun tersebut? Tulisan tersebut merujuk pada pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).

Kala itu, AS tidak mau Indonesia jatuh ke pengaruh komunis. AS melalui CIA kemudian membantu PRRI-Permesta dengan uang dan persenjataan.

Pada 18 Mei 1958, Tentara Republik Indonesia (TRI) menembak jatuh pesawat milik AS di Ambon. Pilot AS bernama Allen Pope pun berhasil ditangkap hidup-hidup.

AS kemudian menyetop bantuan untuk PRRI-Permesta. TRI pun kemudian berhasil menumpas PRRI-Permesta.

Tentu menarik melihat para pendukung Red Star Belgrade tahu kejadian bersejarah di Indonesia tersebut. Dengan aksi itu pun, para fans Red Star Belgrade berharap perdamaian akan kembali terjadi di berbagai belahan dunia.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut