JAKARTA, lintasbabel.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2022, menganggaran sebesar Rp5,1 triliun, yang akan digunakan untuk program pembangunan perumahan sebesar Rp4,9 triliun dan sebesar Rp295 miliar untuk program dukungan manajemen seperti kebutuhan gaji pegawai dan belanja operasional.
Melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan, Kementerian PUPR terus melanjutkan penyediaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), diantaranya lewat program pembangunan Rumah Susun (Rusun), Rumah Khusus (Rusus), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)/Rumah Swadaya, dan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) sebagai stimulan bagi pelaku pembangunan perumahan untuk membangun rumah MBR.
"Dalam rencana tahun anggaran 2022 kita lakukan efisiensi belanja Dukungan Manajemen dan biaya pendukung/ safe guard untuk dialihkan ke program padat karya mendukung pemulihan ekonomi nasional yakni BSPS, dari rencana awal alokasi BSPS sebesar Rp2 triliun untuk target 87.500 unit menjadi Rp2,29 triliun untuk target 101.250 unit rumah," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, pada keterangan tertulisnya, Jumat (18/2/2022).
Dikatakan Iwan, anggaran tahun 2022 tersebut juga dialokasikan sebesar Rp1,98 triliun untuk pembangunan Rusun bagi MBR, Pekerja, ASN, Mahasiswa Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama sebanyak 5.141 unit.
"Rinciannya adalah sebanyak 2.973 unit/56 tower merupakan MYC lanjutan dari pekerjaan tahun 2021 dampak refocussing anggaran dan 2.168 unit/97 tower pekerjaan baru di tahun 2022," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan