Pemprov Babel Promosikan Pariwisata Geosite Untuk Sambut G20 di Belitung

PANGKALPINANG, lintasbabel.id – Group of Twenty atau G20 adalah kelompok yang terdiri dari 19 negara, dengan perekonomian besar di dunia, akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan sistem moneter internasional. Pertemuan kelompok ini juga mengkaji, meninjau, dan mendorong diskusi diantara negara industri maju dan sedang berkembang, mengenai kebijakan yang mengarah pada stabilitas keuangan internasional, serta mencari upaya pemecahan masalah yang tidak dapat diatasi oleh satu negara tertentu.
Seperti yang diketahui, perhelatan G20 ini nantinya akan diadakan di Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada tanggal 7-9 September 2022. Tentunya hal ini menjadi sebuah kebanggaan besar bagi provinsi yang masih terbilang muda di Indonesia.
“Acara ini merupakan sesuatu yang spesial, Belitung menjadi sangat beruntung karena momen internasional ini diadakan di Belitung. Kita harus bangga, di usia provinsi yang ke-22 dengan adanya event G20, Belitung bisa lebih dikenal di dunia,” ujar Kadisparbudkepora Babel, Suharto, Senin (7/2/2022).
Meskipun G20 nantinya akan diadakan di Belitung, namun untuk menyukseskan kegiatan ini, bukan merupakan tugas dari Provinsi Babel saja, karena itu perlu juga besinergi dengan pemerintah pusat.
“Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Babel, tapi merupakan tanggung jawab negara Indonesia secara bersama,” kata Suharto.
Dalam mempromosikan pariwisata Belitung, Suharto mengatakan bahwa saat ini mempersiapkan Geopark Belitung, 21 geosite objek wisata yang beberapa waktu lalu sudah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
“Kami sudah mempersiapkan 21 geosite, hanya kami perlu mempersiapkan bagaimana akses jalannya nanti. Karena belitung sudah diakui Geositenya oleh dunia, tentunya ini menjadi salah satu magnet pariwisata di Belitung. Persoalan paling mendasar untuk persiapan lainnya adalah peluang yang menuju destinasi wisata yang terus harus kami lakukan perbaikan dan sarana dan prasarana yang perlu diperbaiki,” terangnya.
Editor : Muri Setiawan